Start Up yang PHK, Bangkrut, dan Tutup di Indonesia: Hampir Selusin

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Okt 2022 16:07 WIB
Daftar start up yang bangkrut, PHK, dan tutup di Indonesia nyaris satu lusin.
Zenius sempat melakukan PHK kepada karyawannya. Foto: Zenius

6. TaniHub

PHK terhadap karyawan start up pertanian TaniHub merupakan dampak dari ditutupnya operasional gudang di Bandung dan Bali.

Namun, perusahaan tidak menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak.

7. Mamikos

Platform yang menyediakan layanan pencarian kos ini melakukan PHK untuk menjaga kesehatan kondisi keuangan perusahaan di tengah kondisi pasar dan ekonomi makro yang sedang dipenuhi ketidakpastian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, pihak Mamikos belum bisa memberikan kepastian terkait jumlah karyawan yang terkena PHK.

8. Xendit

Startup fintech Xendit memutus hubungan kerja (PHK) terhadap 5 persen karyawannya di Indonesia dan Filipina.

Chief Operating Office Xendit Tessa Wijaya mengatakan perusahaan melakukan pertimbangan matang sebelum mengumumkan PHK.

Para karyawan Xendit yang terkena PHK akan diberi kompensasi yang layak dan perpanjangan asuransi kesehatan serta dukungan alumni. Perusahaan ini memiliki lebih dari 900 karyawan per Agustus 2022.

9. Tokocrypto

Perusahaan penjual aset digital Tokocrypto memberhentikan 45 karyawannya atau sekitar 20 persen dari 227 orang jumlah pekerja. VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani mengatakan pemberhentian puluhan karyawan ini lantaran perusahaan bakal melakukan perubahan strategi bisnis sejalan dengan pasar kripto dan ekonomi di dunia.

Meski demikian, perusahaan dikatakan akan membantu pegawai yang terkena PHK mencari tempat kerja baru. Salah satunya dengan memberikan rekomendasi kepada beberapa perusahaan mitra kerja selama ini.

10. Lummo

Start up penyedia solusi layanan perangkat lunak business-to-consumer (B2C) Lummo yang sebelumnya dikenal sebagai BukuKas melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan di Jakarta dan Bengaluru, India.

Lummo dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 100-120 karyawan yang sebagian besar berada di tim teknis, desain, dan produk.

11. Zenius

Start up edukasi Zenius melakukan PHK terhadap lebih dari 200 karyawan karena perusahaan terdampak oleh kondisi makroekonomi.

Untuk beradaptasi dengan dinamisnya kondisi yang mempengaruhi industri, Zenius menyatakan bahwa pihaknya perlu melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis.

12. JD.ID


Layanan belanja daring atau e-commerce JD.ID mengambil langkah PHK sebagai salah satu improvisasi agar perusahaan dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia.

"Perusahaan juga melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan," ujar Director of General Management JD.ID Jenie Simon dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (27/5).

13. Pahamify

Start up di bidang pendidikan, Pahamify, mengambil keputusan untuk melakukan PHK massal untuk beradaptasi di kondisi ekonomi makro terkini.

Namun, PHK massal yang ditempuh itu tampaknya tidak menjamin keberlangsungan bisnis Pahamify untuk jangka panjang. Pada akhir Juni 2022, Pahamify akhirnya membubarkan diri.

15. Beres.id

Selain badai PHK, gulung tikar juga menjadi isu turunan dalam perjalanan sederet perusahaan rintisan. Startup
Beres.id mengumumkan berhenti beroperasi mulai 1 Juli 2022.

Penyebabnya, yakni pandemi Covid-19 yang berdampak pada gangguan operasional, kekurangan tenaga kerja, dan biaya operasional yang tinggi perusahaan.

"Dengan berat hati kami mengumumkan mulai 1 Juli 2022, Beres dan semua platform afiliasinya tidak akan beroperasi lagi," ujar Co-founder and CEO Beres.id Choong Fui Yu dalam pernyataan di situs resmi, dikutip Jumat (10/6).

Itulah sederet perusahaan startup bidang teknologi yang mem-PHK hingga gulung tikar. Bagi calon maupun pekerja startup disarankan piawai menyimpan pendapatan agar selalu siap dalam kondisi tersebut.

(can/lth)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER