Ekonom Wanti-wanti Soal Arus Modal Keluar di Tengah Ancaman Resesi

CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2022 19:44 WIB
Ekonom mewanti-wanti potensi arus modal keluar atau capital outflow di tengah ancaman resesi global tahun depan.
Ekonom mewanti-wanti potensi arus modal keluar atau capital outflow di tengah ancaman resesi global tahun depan. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto mewanti-wanti potensi arus modal keluar atau capital outflow di tengah ancaman resesi global tahun depan.

Ia mengatakan Indonesia memang dinilai sudah lebih siap dalam menghadapi ancaman krisis sehingga diharapkan Indonesia bisa lolos dari resesi. Namun, potensi arus modal keluar juga tidak boleh diabaikan.

"Saat ini, tingkat kesiapan lebih baik. Namun demikian, dampak jangka pendek terhadap risiko arus modal keluar memang perlu diwaspadai agar tidak membuat rentan kurs Rupiah," tutur Eko seperti dikutip dari Antara, Senin (17/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berharap pemerintah terus memaksimalkan tren positif pertumbuhan ekonomi domestik agar terhindar dari ancaman resesi dan keluarnya modal asing.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta negara berkembang untuk tetap waspada akan tingginya aliran modal keluar yang pindah ke negara maju.

Menurutnya, risiko tersebut sering terjadi seiring dengan ancaman resesi dan sinyal pelemahan ekonomi global.

Ia mengatakan di tengah ketidakpastian global ini, bank-bank sentral semakin agresif dalam menaikkan suku bunga acuan untuk menahan laju inflasi.

"Menghadapi situasi ini, negara-negara berkembang perlu mewaspadai pembalikan arus modal ke negara-negara maju," kata dia dalam acara 'Indonesia Sharia Economic Festival 2022' beberapa waktu lalu.

Sebab itu, Ma'ruf meminta Indonesia untuk fokus dalam optimalkan modalitas, kekuatan yang dimiliki, untuk bertahan di situasi saat ini, di mana krisis pangan, energi hingga keuangan mengancam hampir ke semua negara.

"Kekuatan domestik yang perlu kita jaga antara lain adalah konsumsi dalam negeri dan UMKM yang menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.

Bank Indonesia (BI) mencatat secara keseluruhan sejak Januari hingga 6 Oktober 2022, terdapat modal asing keluar bersih dari pasar SBN senilai Rp167,81 triliun. Di sisi lain, terdapat modal asing masuk ke pasar saham sebesar Rp 69,71 triliun selama periode tersebut.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER