Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar atau capital outfflow jual bersih (net sell) hingga sebesar Rp5,34 triliun berdasarkan data transaksi 24-27 Januari 2022.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan aliran modal asing yang keluar terdiri atas Rp5,32 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp0,02 triliun di pasar saham.
"Berdasarkan data setelmen sampai dengan 27 Januari 2022 (ytd), non residen jual neto Rp2,34 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp5,72 triliun di pasar saham," terang Erwin, dalam keterangan resmi, Jumat (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian tingkat premi risiko Credit Default Swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 88,81 bps. Angka ini meningkat dari 86,60 pada pekan lalu. Nilai mata uang rupiah ditutup pada posisi Rp14.385 per dolar AS.
Sementara itu, imbal hasil (yield) SBN 10 Tahun dan yield US Treasury keduanya kompak naik ke level masing-masing, yakni 6,44 persen dan 1,79 persen. Untuk Index Dolar (DXY) menguat dan ditutup di level 97,26.
BI, lanjut Erwin, terus berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dan otoritas terkait untuk melakukan monitoring secara cermat terkait dinamika penyebaran covid-19 dari waktu ke waktu.
Selain itu, bank sentral turut mengambil langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.