Fitch Ratings, lembaga pemeringkat internasional, memperingatkan bahwa ekonomi AS jatuh ke lubang resesi pada musim semi atau sekitar Maret 2023.
Namun, Fitch memperkirakan resesi tersebut masih tergolong ringan, seperti resesi ekonomi tahun 1990.
Dalam laporannya, Fitch memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi AS tahun ini dan tahun depan karena kebijakan agresif bank sentral The Fed dalam menaklukkan inflasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Produk Domestik Bruto (PDB) AS diperkirakan hanya tumbuh 0,5 persen pada 2023 atau turun dari proyeksi sebelumnya pada Juni lalu, yakni 1,5 persen.
"Inflasi yang tinggi akan menguras pendapatan rumah tangga tahun depan, menyusutkan belanja konsumen sampai-sampai mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2023," kata Ekonom Fitch dilansir CNN Business, Selasa (18/10).
Hikmahnya, lanjut Fitch, resesi yang akan terjadi nanti tidak akan sedestruktif atau separah dua resesi terakhir yang dialami AS.
"Resesi AS yang kami perkirakan (terjadi pada tahun depan) cukup ringan," terang Ekonom Fitch, sembari menambahkan bahwa resesi 2008 dan resesi covid pada 2020 lalu lebih parah.
Alasannya, keuangan rumah tangga AS saat ini jauh lebih kuat dibandingkan pada 2008 lalu. Lalu, sistem perbankan pun lebih sehat.
Tetapi, Fitch tetap mengingatkan bahwa tingkat pengangguran bisa meningkat dari 3,5 persen saat ini menjadi 5,2 persen pada 2024 mendatang. Itu berarti, hilangnya jutaan pekerjaan, meski tidak sebanyak yang hilang pada dua resesi sebelumnya.