Khofifah Klaim Penurunan Kemiskinan di Jatim Tertinggi di Indonesia

CNN Indonesia
Kamis, 20 Okt 2022 19:20 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim angka kemiskinan di daerah yang dipimpinnya turun lebih dari 28 persen dan menjadi yang tertinggi di RI.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim angka kemiskinan di daerah yang dipimpinnya turun lebih dari 28 persen dan menjadi yang tertinggi di RI. (CNN Indonesia/Huyogo).
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim angka kemiskinan di daerah yang dipimpinnya turun lebih dari 28 persen pada periode Maret 2021 hingga Maret 2022.

Jumlah itu berdasarkan data pada periode Maret 2021 hingga Maret 2022. Ia mengklaim penurunan itu merupakan yang tertinggi di antara provinsi lain di Indonesia. 

"Pada periode Maret 2021 sampai Maret 2022, year of year, sesungguhnya penurunan kemiskinan di Jawa Timur tertinggi turunnya di antara seluruh provinsi di seluruh Indonesia," kata Khofifah usai memberikan sambutan di acara peresmian gudang pintar Tokopedia di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan besarnya penurunan angka kemiskinan itu menunjukkan penguatan pertumbuhan ekonomi Jatim berjalan.

"Jadi secara nasional kita mengalami penurunan kemiskinan 28 persen lebih. Ini akan menjadi bagian dari penguatan itu," ujar dia.

Di sisi lain, Khofifah juga menyoroti kontribusi sejumlah sektor pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur. Ia mengatakan PDRB Jatim 57,81 persennya disokong oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Kemudian, sektor pengolahan menyokong sekitar 30 persen. Setelahnya perdagangan sebesar 18,49 persen dan pertanian 11 persen.

[Gambas:Video CNN]

"Per semester II kontribusi sektor perdagangan di Jawa Timur ini kedua terbesar setelah sektor industri pengolahan," ucapnya.

Khofifah pun berharap setidaknya dari PDRB Jatim, ekonomi di daerahnya itu bisa tumbuh secara inklusif. Apabila hal itu tercapai maka angka kemiskinan di Jawa Timur bisa berkurang seiring dengan pertumbuhan ekonomi mereka.

"Kalau tumbuh inklusif maka setiap pertumbuhan ekonomi akan memberikan dampak pada pengurangan kemiskinan di Jawa Timur di saat yang sama akan mengurangi tingkat pengangguran, terutama TPT, tingkat pengangguran terbuka kita," tutupnya.

(blq/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER