Krisis biaya hidup di Inggris makin ganas menjelang masuk musim dingin, tetapi terjadi pembatasan ekspor gas alam cair yang dilakukan Rusia terhadap negara-negara di Eropa.
Biaya hidup dan tagihan listrik melambung naik, akibatnya banyak warga yang kalang kabut mencari uang untuk membayar kebutuhan hidup yang makin meroket.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inflasi Inggris kembali ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Lonjakan inflasi terjadi lantaran kenaikan harga pangan dan energi.
Kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan tingkat inflasi tahunan Inggris naik menjadi 10,1 persen pada September. Ini meningkat dari catatan 9,9 persen pada Agustus lalu.
Melonjaknya harga makanan adalah kontributor tunggal terbesar percepatan inflasi Inggris, yakni 14,6 persen year on year (yoy). Kenaikan harga-harga di Inggris terjadi karena pertumbuhan upah terus menurun. Antara Juni-Agustus, upah di Inggris rata-rata turun 2,9 persen.
Lihat Juga : |
Juru bicara organisasi English Collective of Prostitutes, Niki Adams mengungkapkan hal ekstrim lain yang dilakukan warga Inggris adalah alih profesi menjadi pekerja seks komersial.
"Harga biaya hidup yang tinggi memaksa perempuan melakukan pekerjaan seks dengan berbagai cara, entah di jalan ataupun secara virtual," dikutip dari situs resmi lembaga itu," jelas Adams.
The Guardian melaporkan banyak warga Inggris memilih tak makan demi bisa membayar biaya energi.
Menurut laporan Money Advice Trust diperkirakan 20 persen orang dewasa Inggris atau 10,9 juta orang menunggak tagihan listrik. Angka ini naik sekitar 45 persen sejak perhitungan terakhir di Maret lalu.
Lihat Juga : |
Beberapa kepala sekolah di Inggris melaporkan anak-anak memakan karet atau bersembunyi di taman bermain saat jam istirahat karena tak mampu membeli makan siang.
"Kami mendengar kasus anak-anak yang sangat lapar dan kemudian memakan karet di sekolah," kata Kepala Eksekutif Chefs in Schools Naomi Duncan.
Selain itu, The Guardian melaporkan salah satu anak di sebuah sekolah di Lewisham bahkan berpura-pura makan makanan dari kotak bekal kosong karena tak dapat makanan gratis di sekolah.
Dikutip dari The Guardian, hampir 8 juta warga Inggris memilih menjual barang pribadi atau alat rumah tangga mereka demi meringankan biaya hidup.