Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi wejangan kepada seluruh jajaran PT PLN (Persero). Salah satunya, menghindari korupsi dan menyalurkan subsidi listrik agar tepat sasaran.
Menurutnya, para jajaran PLN harus bisa menahan godaan yang ada di depan mata dan memiliki moral tinggi dalam menjalankan berbagai program penyaluran energi sampai ke pelosok negeri.
"Harus ada KPI-nya, ada akuntabilitasnya, efisiensi, dan tentu tidak ada korupsi, karena ini akan menjadi sangat-sangat berhubungan dengan confidence yang luar biasa, karena segala sesuatu di PLN itu sama seperti di Kementerian Keuangan, itu kita berhubungan dengan uang ratusan bahkan ribuan triliun," ujarnya dalam acara Leaders Talk PLN 2022, Rabu (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini menyebutkan banyak sekali godaan yang akan muncul jika berkaitan dengan uang. Apalagi, PLN menjalankan banyak proyek bernilai besar.
"Godaan selalu banyak, segala hal bisa diproyekkan, godaan untuk integritas dan profesionalitas sangat besar. Begitu terpeleset itu tidak hanya masalah kegagalan integritas individual, tapi Anda akan berkontribusi terhadap kegagalan dari strategi energi nasional yang membutuhkan sektor energi," imbuhnya.
Selain itu, ia berharap penyaluran subsidi listrik yang dijalankan PLN bisa tepat sasaran. Sebab, listrik hal yang penting bagi Indonesia, menjadi penerang bagi masyarakat untuk bisa melaksanakan aktivitasnya dan nadi bagi perekonomian.
Ia berharap anggaran besar yang dialokasikan pemerintah untuk subsidi listrik bisa makin dinikmati oleh rakyat miskin. Dengan begitu, kesenjangan listrik antar perkotaan dan perdesaan bisa diminimalisir.
"Kalau PLN-nya biaya produksinya sangat efisien sehingga rakyat bisa mendapatkan listrik dengan harga paling murah, maka Anda berjasa terhadap ekonomi Indonesia, Anda berjasa terhadap keuangan negara. Jangan sampai ketidakefisienan PLN dibebankan kepada masyarakat, ekonomi atau APBN," jelasnya.
Sri Mulyani juga berharap PLN bisa menjadi perusahaan energi yang menyediakan energi bersih dan menjadi role model atau contoh dunia untuk perubahan iklim. Tapi, perubahan ini dilakukan dengan tetap menjaga kinerja keuangan PLN.
PLN harus bisa melaksanakan konversi energi fosil ke energi bersih tanpa menambah beban negara dengan meminta anggaran lebih besar. Ini menjadi tugas dan tantangan yang harus dilaksanakan PLN ke depannya.
Namun, dalam proses perubahan energi ini, ia berharap PLN tetap transparan dan tidak mengorbankan kepentingan nasional. Sebab, jika mengesampingkan kepentingan nasional, maka akan dianggap enteng oleh negara lain.
"Kalau berjuang untuk negara atau segelintir kepentingan, sangat kelihatan, mudah sekali dilihat. Kalau kelihatan pejabatnya hanya berjuang untuk segelintir kepentingan, yang tercoreng bukan Anda PLN sendiri, tapi juga Indonesia," pungkasnya.