Jakarta, CNN Indonesia --
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terus menghantui perekonomian global. Beberapa perusahaan skala global seperti Ford, Shopee, Netflix termasuk dalam daftar perusahaan yang melakukan layoff tahun ini.
Maraknya gelombang PHK ini terjadi karena ketidakpastian ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina.
Berikut daftar perusahaan yang melakukan PHK sepanjang pada 2022:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intel
Perusahaan pembuat chip, Intel Corp (INTC.O) berencana memutus hubungan kerja terhadap karyawannya, karena perlambatan di pasar komputer pribadi.
Mengutip , Rabu (12/10), PHK diumumkan pada awal Oktober dan beberapa divisi Intel, termasuk kelompok penjualan dan pemasaran, dapat melihat pemotongan yang mempengaruhi sekitar 20 persen staf.
Per Juli, jumlah karyawan di Inter Corp sebanyak 113.700 orang karyawan. Kendati demikian, Intel menolak mengomentari pemutusan hubungan kerja.
SoftBank
Softbank Group Corp Jepang melakukan PHK kepada 150 karyawan di unit Vision Fund dan SoftBank Group International.
Mengutip Reuters, Jumat (30/9), CEO Masayoshi Son melakukan PHK terhadap ratusan karyawan karena perusahaan merugi atas investasinya ke sektor teknologi.
Hal ini sejalan dengan rencana manajemen untuk memotong biaya operasional di unit Vision Fund karena merugi hingga US$50 miliar selama semester I 2022. Kebijakan yang sama berlaku di SoftBank Group International. Unit usaha itu juga memotong biaya operasional karena terus merugi.
Sementara, seorang sumber mengatakan keputusan PHK akan mempengaruhi sekitar 30 persen karyawan di unit Vision Fund dan SoftBank Group Internasional. Sumber lain menyatakan PHK akan mempengaruhi karyawan yang berada di divisi investasi, keuangan, dan hukum.
Shopee
Shopee Thailand melakukan PHK terhadap 10 persen dari total karyawan di negara tersebut. Dilansir dari The Thaiger, Kamis (29/9), jumlah orang yang terkena PHK sebanyak 100 orang. Shopee melakukan PHK untuk restrukturisasi perusahaan.
Manajemen perusahaan teknologi multinasional Singapura itu mengatakan restrukturisasi dilakukan guna meningkatkan efisiensi operasional untuk membuat perusahaan lebih gesit dan mampu mengembangkan pertumbuhan jangka panjang. Shopee telah merestrukturisasi bisnisnya di banyak negara pada 2022. Hal itu dilakukan untuk membuat perusahaan lebih mandiri.
GAP
Perusahaan fesyen ritel asal Amerika Serikat (AS), Gap, memutus hubungan kerja (PHK) dengan 500 orang karyawannya di New York, San Francisco, dan seluruh Asia. Mengutip CNN, Rabu (21/9), perusahaan itu juga menutup lowongan kerja di kantor cabang wilayah tersebut.
The Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan berita tersebut, mengatakan PHK dimulai dalam beberapa hari terakhir dan berjumlah sekitar 5 persen dari 8.700 karyawan perusahaan Gap atau sebanyak 435 orang.
Berita tentang PHK datang beberapa bulan setelah Gap melaporkan penurunan pendapatan kuartal pertama, dengan penjualan yang merosot pada merek andalannya, Old Navy, yang lebih populer.
Bed Bath & Beyond
Perusahaan ritel asal AS Bed Bath & Beyond akan memutus hubungan kerja (PHK) terhadap 20 persen karyawan dan menutup 150 tokonya.
Langkah ini dilakukan oleh Bed Bath & Beyond untuk menyelamatkan perusahaannya dari ambang kebangkrutan. Selain itu, perusahaan tersebut juga akan memangkas beberapa merek perabotan rumah tangga.
Mengutip CNN, Kamis (1/9), Bed Bath & Beyond juga mendapatkan pembiayaan US$500 juta untuk menopang keuangannya yang sakit. Analis ritel independen Berna Barshay mengatakan bisnis perusahaan tersebut sedang menurun.
Xiaomi
Perusahaan smartphone China Xiaomi melakukan PHK terhadap 900 karyawan karena pendapatan perusahaan menyusut akibat perlambatan ekonomi Negeri Tirai Bambu. Jumlah karyawan yang terkena PHK itu hampir 3 persen dari total tenaga kerja yang dimiliki oleh Xiaomi.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Jumat (26/8), pendapatan Xiaomi mencapai 70,2 miliar yuan atau setara Rp151,43 triliun (asumsi kurs Rp2.157 per yuan) pada kuartal II tahun ini. Jumlah ini menurun 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ford
Produsen mobil asal Amerika Serikat Ford Motor Co. melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 3.000 karyawannya. Langkah ini dilakukan karena perusahaan sedang meningkatkan keuntungan untuk masuk ke pasar kendaraan listrik. Perusahaan mengatakan karyawan yang terkena PHK akan diberitahu akhir pekan ini.
"Membangun masa depan ini membutuhkan perubahan dan pembentukan kembali di hampir semua aspek terkait cara kami beroperasi selama lebih dari satu abad," tulis CEO Ford Jim Farley dan ketua eksekutif Bill Ford dalam sebuah pesan kepada karyawan seperti dikutip dari CNN Business, Selasa (23/8).
Netflix
Layanan streaming Netflix kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 300 karyawan akibat pendapatan yang berkurang.
"Sementara kami terus berinvestasi secara signifikan dalam bisnis, kami membuat penyesuaian ini sehingga biaya kami tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pendapatan kami yang lebih lambat," kata juru bicara Netflix seperti dikutip CNN, Kamis (23/6). PHK ini sekitar 3 persen dari total 11 ribu karyawan Netflix. PHK sebagian besar terjadi di AS.
Sebelumnya, Netflix melakukan terhadap 150 karyawan usai merugi karena kehilangan pelanggan dalam jumlah besar. PHK ini setara 2 persen dari total 11 ribu karyawan Netflix.
Microsoft
Microsoft Corp (MSFT.O) memutus hubungan kerja (PHK) sekitar 1.000 orang karyawan. Kebijakan itu berdampak pada kurang dari 1 persen total pekerja di perusahaan tersebut. Tercatat, per 30 Juni 2022, Microsoft memiliki 221 ribu orang pekerja.
"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai," kata juru bicara Microsoft, dikutip dari Reuters pada Rabu (19/10).
Perusahaan disebut akan terus berinvestasi dalam bisnis mereka dan mempekerjakan karyawan di area pertumbuhan utama pada tahun depan.
Pada Juli lalu, Microsoft juga telah melakukan PHK terhadap sejumlah kecil karyawan, beberapa hari setelah pembuat perangkat lunak memulai tahun fiskal 2023, imbas dari perubahan struktural. Jumlah karyawan yang di PHK kurang dari 1 persen dari total karyawan perusahaan software yang mencapai 181 ribu per Juni 2021.
Victoria's Secret
Lebih dari seribu pekerja garmen Thailand dari pabrik pemasok jenama pakaian dalam Victoria's Secret menerima pesangon sebesar US$8,3 juta atau sekitar Rp120,35 miliar (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS).
Sebanyak 1.250 pekerja terpaksa di-PHK setelah Brilliant Alliance Thai menutup pabrik Samut Prakan. Pabrik tutup pada Maret 2021 lalu karena bangkrut.
Kendati demikian, para pekerja yang rata-rata bekerja lebih dari satu dekade itu tidak menerima pesangon sesuai aturan hukum Thailand.
Sebenarnya pabrik tidak hanya memasok pakaian dalam buat Victoria's Secret, tetapi juga produk di bawah naungan Sycamore Partners seperti jenama Lane Bryant dan Torrid. Namun, hanya Victoria's Secret yang berkontribusi pada pembayaran pesangon lewat perjanjian pinjaman dengan pemilik pabrik.
Dalam sebuah pernyataan, Victoria's Secret mengkonfirmasi bahwa kesepakatan sudah dicapai. Mereka menyebut telah berkomunikasi aktif dengan pemilik pabrik untuk memfasilitasi pembayaran pesangon.
Unilever
Unilever mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.500 karyawan secara global. Hal tersebut sejalan dengan rencana pemangkasan 15 persen jabatan senior dan 5 persen jabatan junior di perseroan.
Alan Jope, CEO Unilever menyebut perubahan akan dikonsultasikan dan pekerja pabrik tidak akan terdampak dari keputusan ini.
Jope menjelaskan pemangkasan jabatan tersebut dilakukan karena perusahaan tengah mengubah model organisasi menjadi lima grup bisnis, yakni produk kecantikan, perawatan pribadi, perawatan rumah, nutrisi, dan es krim.
"Model organisasi baru kami telah dikembangkan selama setahun terakhir dan didesain untuk menaikkan kinerja perusahaan," jelasnya lewat rilis resmi, Selasa (25/1).
Sementara itu mengutip AFP, pemangkasan karyawan dilakukan karenakan Unilever gagal mengambil alih unit perawatan kesehatan yang dimiliki oleh kelompok GlaxoSmithKline (GSK) dan Pfizer.
Electrolux
Produsen peralatan rumah tangga Swedia Electrolux akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.000 karyawannya.
Dilansir dari AFP, Jumat (28/10), Kepala Eksekutif Electrolux Jonas Samuelson mengatakan PHK dilakukan karena kerugian yang dialami perusahaan pada kuartal III tahun ini. Keuangan perusahaan berdarah imbas dari terganggunya rantai pasok dan kondisi pasar yang kian lemah.
Electrolux mencatat kerugian bersih mencapai 605 juta krona Swedia atau setara Rp855,54 miliar (asumsi kurs Rp 1,414 per krona) pada kuartal III 2022. Melihat hal itu, perusahaan pun mengumumkan akan memotong biaya produksi.
"Sebagian besar penghematan biaya yang ditargetkan akan direalisasikan di area bisnis Amerika Utara. Sebanyak 3.500-4.000 pekerja akan terpengaruh oleh program tersebut," ungkap Samuelson.
Credit Suisse
Bank asal Swiss, Credit Suisse, akan memangkas 9.000 pekerjaan pada 2025 saat perombakan besar-besaran untuk menstabilkan bank.
Mengutip CNA, Kamis (27/10), pemangkasan itu dilakukan demi mengembalikan kondisi bank yang terjebak pada kerugian besar pada kuartal III 2022, termasuk pembenahan unit perbankan investasinya, dan meningkatkan modal baru.
Bank terbesar kedua di Swiss itu meluncurkan tinjauan strategis untuk mengakhiri serangkaian skandal yang mengguncang lembaga tersebut. Rencana baru itu dimaksudkan untuk menciptakan bank yang lebih sederhana, lebih fokus, dan lebih stabil.
[Gambas:Video CNN]