Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.627 per dolar AS pada Selasa (1/11) sore. Mata uang Garuda melemah 30 poin atau minus 0,19 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.647 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat. Tercatat won Korea Selatan menguat 0,54 persen, dolar Singapura 0,44 persen, yuan China 0,56 persen, dolar Hong Kong 0,01 persen, dan yen Jepang 0,68 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Sedangkan, ringgit Malaysia melemah 0,11 persen dan peso Filipina minus 0,23 persen.
Sementara, mata uang negara maju juga kompak berada di zona hijau. Poundsterling Inggris menguat 0,65 persen, franc Swiss 0,64 persen, dan euro Eropa 0,63 persen, dolar Kanada 59 persen, dan dolar Australia 0,73 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah melemah di tengah pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang turun.
Di sisi lain, data inflasi Indonesia Oktober yang lebih rendah dari perkiraan, pun meredakan ekspektasi kenaikan suku bunga oleh BI.
"Hal ini akan semakin membuat suku bunga rupiah semakin tertinggal dari AS," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Ia menambahkan pada FOMC Meeting Minggu ini, The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 bps