Bank asal Swiss, Credit Suisse, mencatat tenaga kerja di sektor pertanian Indonesia menurun tajam. Bahkan, diperkirakan hanya tinggal 20 persen pada 2030.
"Pangsa pekerja di sektor pertanian turun tajam dari 40 persen pada 2010 menjadi 30 persen pada 2019. Sejauh ini, jumlah absolut pekerja di sektor pertanian agak stabil, sementara lapangan kerja industri dan jasa meningkat," tulis data riset Credit Suisses, yang dipaparkan dalam acara Credit Suisse Research Institute: Dampak Global dari Populasi Asia yang Menua, Jumat (4/11).
"Berdasarkan tren saat ini, yang menurut kami kemungkinan akan berlanjut, pangsa pertanian dalam angkatan kerja bisa turun hingga 20 persen pada 2030," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Head of Indonesia Research Covering Strategy and Banks Credit Suisse Indonesia Hanel Topada mengatakan penurunan pekerja di sektor pertanian ini bisa meningkatkan output per kapita Indonesia. Sebab, upah di sektor industri lebih tinggi dibandingkan dengan pertanian.
Jika hal tersebut terealisasi, pertumbuhan PDB jauh lebih cepat daripada ekspansi tenaga kerja yang membludak.
Kendati, ia memaparkan bahwa saat ini sektor agrikultur memang masih mendominasi di Tanah Air.
"Karena secara tradisional struktur tenaga kerja, di Indonesia, pertanian kita banyak menyumbang penyerapan tenaga kerja," katanya.
Lebih lanjut, Topada menyinggung partisipasi tenaga kerja perempuan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu dibarengi dengan pemerataan pendidikan dan pemikiran soal karier.
"Itu sejalan dengan peningkatan di semua tingkat pendidikan di mana dengan memiliki karier dan pekerjaan dipandang sebagai hasil yang diinginkan, tidak hanya dalam hal pendapatan yang diterima. Namun, juga dalam hal kehidupan sosial," tuturnya.
Sementara, para tenaga kerja muda Indonesia di kisaran usia 25-34 lebih dominan menginginkan pekerjaan yang fleksibel dan memilih kerja secara temporer di perusahaan tertentu. Ini juga dibarengi dengan adaptasi teknologi yang masuk ke Tanah Air.
Dalam data riset Credit Suisse juga dijelaskan bahwa kualitas tenaga kerja dan infrastruktur Indonesia meningkat. Selain bertambahnya jumlah tenaga kerja, kemampuan fisik dan mental tenaga kerja juga diklaim meningkat.