Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) menyebutkan produktivitas pekerja di negara tersebut merosot pada kuartal II 2022 secara tahunan.
Mengutip Reuters, Selasa (9/8), produktivitas pekerja non-pertanian turun 4,6 persen secara tahunan, setelah merosot 7,4 persen pada kuartal I 2022.
Secara keseluruhan, survei Reuters yang melibatkan para ekonomi memprediksi produktivitas pekerja AS akan turun ke tingkat 4,7 persen pada periode April-Juni 2022. Proyeksi ini turun 2,5 persen dari capaian tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal ini, pergeseran besar dalam komposisi tenaga kerja setelah pandemi covid-19 telah mempersulit untuk mengukur pertumbuhan produktivitas yang mendasari membuat perjuangan Bank Sentral AS The Federal Reserve melawan inflasi menjadi lebih sulit.
Jam kerja meningkat pada tingkat 2,6 persen pada kuartal kedua.
Biaya tenaga kerja unit atau harga tenaga kerja per unit output tunggal dipercepat pada tingkat 10,8 persen. Itu mengikuti tingkat ekspansi 9,3 persen pada kuartal pertama, dan naik 9,5 persen dari tahun lalu.
Hal ini dipicu oleh kekurangan akut pekerja yang mendorong kenaikan upah. Tercatat, ada 10,7 juta lowongan pekerjaan pada akhir Juni.
Kompensasi per jam naik 5,7 persen pada kuartal kedua. Kompensasi ini meningkat 6,7 persen dibandingkan dengan kuartal II 2021.