Jakarta, CNN Indonesia --
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terus menjadi momok di tengah gejolak perekonomian global belakangan ini. Perusahaan skala global, seperti Twitter, Shopee, hingga Netflix masuk dalam daftar ini.
Begitu pun di dalam negeri, ada LinkAja, SiCepat, hingga Zenius. Twitter menjadi yang terbaru melakukan PHK massal kepada 3.700 karyawan alias setengahnya usai perusahaan itu diakuisisi oleh Bos SpaceX dan Tesla Elon Musk.
Nama besar lain, Meta selaku perusahaan induk Facebook juga sudah dikabarkan bersiap merumahkan ribuan karyawannya pada pekan ini. Perusahaan milik Mark Zuckerberg itu disinyalir bakal mulai mengumumkan PHK massal pada Rabu (9/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar perusahaan yang melakukan PHK karyawan sepanjang 2022, baik di dalam dan luar negeri:
A. PHK di Indonesia
1. Shopee Indonesia
PT Shopee Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawan perusahaan pada Senin (19/9).
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menjelaskan PHK merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh perusahaannya sebagai efisiensi, setelah sebelumnya melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.
Ia mengatakan langkah efisiensi sejalan dengan fokus perusahaan secara global untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini. Meski begitu, Shopee Indonesia tidak merinci berapa jumlah karyawan yang di-PHK. Ia hanya memastikan karyawan yang diPHK akan mendapat pesangon.
Selain pesangon, karyawan yang terdampak diklaim Shopee masih dapat menggunakan fasilitas asuransi kesehatan perusahaan hingga akhir tahun.
2. Indosat Ooredoo Hutchison
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 300 karyawannya. Director & Chief of Human Resources Officer IOH Irsyad Sahroni mengatakan langkah rightsizing ini telah berjalan lancar dan 95 persen karyawan yang terkena dampak setuju.
Adapun paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan adalah rata-rata 37 kali upah, bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah. Menurut Irsyad, jumlah ini secara signifikan lebih tinggi di atas persyaratan ketentuan undang-undang yang berlaku.
3. Link Aja
Layanan keuangan digital LinkAja melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan untuk reorganisasi sumber daya manusia (SDM).
Penyesuaian jumlah karyawan dilakukan untuk memastikan perusahaan bertumbuh secara optimal dengan SDM yang efisien dan fokus pada bisnis perusahaan saat ini.
"Penyesuaian organisasi SDM ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi SDM tersebut pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan ini," ujar Head of Corporate Secretary Group LinkAja Reka Sadewo dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (24/5).
4. LINE
LINE sempat menjadi sorotan di media sosial karena dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 80 karyawan di Indonesia. Kabar tersebut beredar di media sosial sejak 31 Mei kemarin.
Meski demikian, pihak LINE sudah memberikan klarifikasi bahwa PHK memang terjadi. Namun jumlah karyawan yang terdampak tidak sampai ke angka yang disebutkan.
5. Tokocrypto
Perusahaan penjual aset digital Tokocrypto memberhentikan 45 karyawannya atau sekitar 20 persen dari 227 orang jumlah pekerja. VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani mengatakan pemberhentian puluhan karyawan ini lantaran perusahaan bakal melakukan perubahan strategi bisnis sejalan dengan pasar kripto dan ekonomi di dunia.
Meski demikian, perusahaan dikatakan akan membantu pegawai yang terkena PHK mencari tempat kerja baru. Salah satunya dengan memberikan rekomendasi kepada beberapa perusahaan mitra kerja selama ini.
6. TaniHub
PHK terhadap karyawan startup pertanian TaniHub merupakan dampak dari ditutupnya operasional gudang di Bandung dan Bali. Namun, perusahaan tidak menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak.
7. Pahamify
Startup di bidang pendidikan, Pahamify, mengambil keputusan untuk melakukan PHK massal untuk beradaptasi di kondisi ekonomi makro terkini.
Namun, PHK massal yang ditempuh itu tampaknya tidak menjamin keberlangsungan bisnis Pahamify untuk jangka panjang. Pada akhir Juni 2022, Pahamify akhirnya membubarkan diri.
8. SiCepat
Start up yang bergerak di bidang layanan pengiriman barang ini dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 360 karyawannya.
Namun, berbeda dengan startup lain yang kebanyakannya melakukan PHK untuk menyesuaikan bisnis dengan kondisi ekonomi yang sedang berlangsung, pihak SiCepat mengungkapkan bahwa langkah ini ditempuh sebagai evaluasi kompetensi karyawan.
9. Mamikos
Start up yang menyediakan layanan pencarian kos ini melakukan PHK untuk menjaga kesehatan kondisi keuangan perusahaan di tengah kondisi pasar dan ekonomi makro yang sedang dipenuhi ketidakpastian.
Sejauh ini, pihak Mamikos belum bisa memberikan kepastian terkait jumlah karyawan yang terkena PHK.
10. JD.ID
Layanan belanja daring atau e-commerce JD.ID mengambil langkah PHK sebagai salah satu improvisasi agar perusahaan dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia.
"Perusahaan juga melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan," ujar Director of General Management JD.ID Jenie Simon dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (27/5).
11. Zenius
Startup edukasi Zenius melakukan PHK terhadap lebih dari 200 karyawan karena perusahaan terdampak oleh kondisi makroekonomi.
Untuk beradaptasi dengan dinamisnya kondisi yang mempengaruhi industri, Zenius menyatakan bahwa pihaknya perlu melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis.
12. GrabKitchen
Grab akan menutup layanan GrabKitchen di Indonesia pada 19 Desember 2022. Konsekuensinya, perusahaan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap belasan karyawan.
"Situasi ini memaksa kami untuk mengambil keputusan sulit, untuk tidak melanjutkan operasi GrabKitchen di Indonesia, efektif mulai 19 Desember 2022," jelas Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (22/10).
13. Fabelio
Startup penjualan jasa desain interior dan furniture PT Kayu Raya Indonesia atau Fabelio resmi dinyatakan pailit. Berdasarkan pengumuman yang disampaikan Fabelio, perusahaan resmi pailit berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 5 Oktober 2022.
"Menyatakan Debitur (PT. Kayu Raya Indonesia) dalam keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya," isi pengumuman poin satu yang dikutip dari surat kabar Bisnis Indonesia pada Jumat (14/10).
14. Xendit
Startup fintech Xendit memutus hubungan kerja (PHK) terhadap 5 persen karyawannya di Indonesia dan Filipina.
Chief Operating Office Xendit Tessa Wijaya mengatakan perusahaan melakukan pertimbangan matang sebelum mengumumkan PHK.
Para karyawan Xendit yang terkena PHK akan diberi kompensasi yang layak dan perpanjangan asuransi kesehatan serta dukungan alumni. Perusahaan ini memiliki lebih dari 900 karyawan per Agustus 2022.
15. Lummo
Startup penyedia solusi layanan perangkat lunak business-to-consumer (B2C) Lummo yang sebelumnya dikenal sebagai BukuKas melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan di Jakarta dan Bengaluru, India.
Lummo dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 100-120 karyawan yang sebagian besar berada di tim teknis, desain, dan produk.
16. Mobile Premiere League
Platform gim dan turnamen Mobile Premier League (MPL) menutup operasional di Indonesia. Penutupan itu berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya. MPL adalah startup asal India yang saat ini sudah memiliki kehadiran di sejumlah negara Asia Pasifik, Amerika Serikat, dan Eropa.
"MPL Indonesia sudah tidak beroperasi dan menerima pengguna baru saat ini. Terima kasih atas dukungan dan perhatiannya," tulis MPL dikutip dari Instagramnya, Selasa (31/5).
Mengutip moneycontrol.com, perusahaan ini merumahkan setidaknya 100 orang pegawai atau 10 persen dari total pekerjanya di dunia.
17. Beres.id
Selain badai PHK, gulung tikar juga menjadi isu turunan dalam perjalanan sederet perusahaan rintisan. Startup Beres.id mengumumkan berhenti beroperasi mulai 1 Juli 2022.
Penyebabnya, yakni pandemi Covid-19 yang berdampak pada gangguan operasional, kekurangan tenaga kerja, dan biaya operasional yang tinggi perusahaan.
"Dengan berat hati kami mengumumkan mulai 1 Juli 2022, Beres dan semua platform afiliasinya tidak akan beroperasi lagi," ujar Co-founder and CEO Beres.id Choong Fui Yu dalam pernyataan di situs resmi, dikutip Jumat (10/6).
18. The Goods Dept
Perusahaan fesyen The Goods Dept viral karena dugaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Kasus ini melibatkan puluhan orang yang mengaku menjadi korban.
Dalam sebuah unggahan viral di Twitter @DiahLarasatiP, dijelaskan kronologi brand lokal ternama itu diduga memaksa lebih dari 30 orang karyawannya mengundurkan diri atau akan dikenakan ganti rugi hingga Rp30 juta rupiah per orang.
B. Perusahaan Global
1. Twitter
Twitter telah mengirimkan email kepada karyawan mereka bahwa akan memberi tahu keputusan PHK pada pukul 09.00 pagi waktu Pasifik pada Jumat (12 malam EDT/1600 GMT).
"Dalam upaya untuk menempatkan Twitter di jalur yang sehat, kami akan melalui proses sulit untuk mengurangi tenaga kerja global kami pada hari Jumat," kata email yang dikirim pada hari Kamis, dikutip dari Reuters, Jumat (4/11).
Sebelumnya, Elon Musk sebagai pemilik baru Twitter dalam rencana kerjanya menuliskan ingin memangkas 3.700 staf twitter atau setengah dari total pekerjanya. Hal ini untuk menghemat biaya untuk gaji pegawai.
Ketika PHK massal berlangsung, Musk muncul untuk wawancara di konferensi investor dan berbicara tentang membuat kendaraan listrik yang lebih murah serta ambisinya untuk pergi ke Mars.
Pewawancara mengatakan bahwa Musk telah memberhentikan setengah dari karyawan Twitter dan Musk mengangguk, meski dia tidak mengomentari pernyataan itu.
Kepala Keamanan dan Integritas Twitter Yoel Roth mengonfirmasi jumlah karyawan secara keseluruhan dipotong sekitar 50 persen.
2. Intel
Perusahaan pembuat chip, Intel Corp (INTC.O) berencana memutus hubungan kerja terhadap karyawannya, karena perlambatan di pasar komputer pribadi.
Mengutip , Rabu (12/10), PHK diumumkan pada awal Oktober dan beberapa divisi Intel, termasuk kelompok penjualan dan pemasaran, dapat melihat pemotongan yang mempengaruhi sekitar 20 persen staf.
Per Juli, jumlah karyawan di Inter Corp sebanyak 113.700 orang karyawan. Kendati demikian, Intel menolak mengomentari pemutusan hubungan kerja.
3. SoftBank
Softbank Group Corp Jepang melakukan PHK kepada 150 karyawan di unit Vision Fund dan SoftBank Group International.
Mengutip Reuters, Jumat (30/9), CEO Masayoshi Son melakukan PHK terhadap ratusan karyawan karena perusahaan merugi atas investasinya ke sektor teknologi.
Hal ini sejalan dengan rencana manajemen untuk memotong biaya operasional di unit Vision Fund karena merugi hingga US$50 miliar selama semester I 2022. Kebijakan yang sama berlaku di SoftBank Group International. Unit usaha itu juga memotong biaya operasional karena terus merugi.
Sementara, seorang sumber mengatakan keputusan PHK akan mempengaruhi sekitar 30 persen karyawan di unit Vision Fund dan SoftBank Group Internasional. Sumber lain menyatakan PHK akan mempengaruhi karyawan yang berada di divisi investasi, keuangan, dan hukum.
4. Shopee
Shopee Thailand melakukan PHK terhadap 10 persen dari total karyawan di negara tersebut. Dilansir dari The Thaiger, Kamis (29/9), jumlah orang yang terkena PHK sebanyak 100 orang. Shopee melakukan PHK untuk restrukturisasi perusahaan.
Manajemen perusahaan teknologi multinasional Singapura itu mengatakan restrukturisasi dilakukan guna meningkatkan efisiensi operasional untuk membuat perusahaan lebih gesit dan mampu mengembangkan pertumbuhan jangka panjang. Shopee telah merestrukturisasi bisnisnya di banyak negara pada 2022. Hal itu dilakukan untuk membuat perusahaan lebih mandiri.
5. GAP
Perusahaan fesyen ritel asal Amerika Serikat (AS), Gap, memutus hubungan kerja (PHK) dengan 500 orang karyawannya di New York, San Francisco, dan seluruh Asia. Mengutip CNN, Rabu (21/9), perusahaan itu juga menutup lowongan kerja di kantor cabang wilayah tersebut.
The Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan berita tersebut, mengatakan PHK dimulai dalam beberapa hari terakhir dan berjumlah sekitar 5 persen dari 8.700 karyawan perusahaan Gap atau sebanyak 435 orang.
Berita tentang PHK datang beberapa bulan setelah Gap melaporkan penurunan pendapatan kuartal pertama, dengan penjualan yang merosot pada merek andalannya, Old Navy, yang lebih populer.
6. Bed Bath & Beyond
Perusahaan ritel asal AS Bed Bath & Beyond akan memutus hubungan kerja (PHK) terhadap 20 persen karyawan dan menutup 150 tokonya.
Langkah ini dilakukan oleh Bed Bath & Beyond untuk menyelamatkan perusahaannya dari ambang kebangkrutan. Selain itu, perusahaan tersebut juga akan memangkas beberapa merek perabotan rumah tangga.
Mengutip CNN, Kamis (1/9), Bed Bath & Beyond juga mendapatkan pembiayaan US$500 juta untuk menopang keuangannya yang sakit. Analis ritel independen Berna Barshay mengatakan bisnis perusahaan tersebut sedang menurun.
7. Xiaomi
Perusahaan smartphone China Xiaomi melakukan PHK terhadap 900 karyawan karena pendapatan perusahaan menyusut akibat perlambatan ekonomi Negeri Tirai Bambu. Jumlah karyawan yang terkena PHK itu hampir 3 persen dari total tenaga kerja yang dimiliki oleh Xiaomi.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Jumat (26/8), pendapatan Xiaomi mencapai 70,2 miliar yuan atau setara Rp151,43 triliun (asumsi kurs Rp2.157 per yuan) pada kuartal II tahun ini. Jumlah ini menurun 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
8. Ford
Produsen mobil asal Amerika Serikat Ford Motor Co. melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 3.000 karyawannya. Langkah ini dilakukan karena perusahaan sedang meningkatkan keuntungan untuk masuk ke pasar kendaraan listrik. Perusahaan mengatakan karyawan yang terkena PHK akan diberitahu akhir pekan ini.
"Membangun masa depan ini membutuhkan perubahan dan pembentukan kembali di hampir semua aspek terkait cara kami beroperasi selama lebih dari satu abad," tulis CEO Ford Jim Farley dan ketua eksekutif Bill Ford dalam sebuah pesan kepada karyawan seperti dikutip dari CNN Business, Selasa (23/8).
9. Netflix
Layanan streaming Netflix kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 300 karyawan akibat pendapatan yang berkurang.
"Sementara kami terus berinvestasi secara signifikan dalam bisnis, kami membuat penyesuaian ini sehingga biaya kami tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pendapatan kami yang lebih lambat," kata juru bicara Netflix seperti dikutip CNN, Kamis (23/6). PHK ini sekitar 3 persen dari total 11 ribu karyawan Netflix. PHK sebagian besar terjadi di AS.
Sebelumnya, Netflix melakukan terhadap 150 karyawan usai merugi karena kehilangan pelanggan dalam jumlah besar. PHK ini setara 2 persen dari total 11 ribu karyawan Netflix.
10. Microsoft
Microsoft Corp (MSFT.O) memutus hubungan kerja (PHK) sekitar 1.000 orang karyawan. Kebijakan itu berdampak pada kurang dari 1 persen total pekerja di perusahaan tersebut. Tercatat, per 30 Juni 2022, Microsoft memiliki 221 ribu orang pekerja.
"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai," kata juru bicara Microsoft, dikutip dari Reuters pada Rabu (19/10).
Perusahaan disebut akan terus berinvestasi dalam bisnis mereka dan mempekerjakan karyawan di area pertumbuhan utama pada tahun depan.
Pada Juli lalu, Microsoft juga telah melakukan PHK terhadap sejumlah kecil karyawan, beberapa hari setelah pembuat perangkat lunak memulai tahun fiskal 2023, imbas dari perubahan struktural. Jumlah karyawan yang di PHK kurang dari 1 persen dari total karyawan perusahaan software yang mencapai 181 ribu per Juni 2021.
11. Victoria's Secret
Lebih dari seribu pekerja garmen Thailand dari pabrik pemasok jenama pakaian dalam Victoria's Secret menerima pesangon sebesar US$8,3 juta atau sekitar Rp120,35 miliar (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS).
Sebanyak 1.250 pekerja terpaksa di-PHK setelah Brilliant Alliance Thai menutup pabrik Samut Prakan. Pabrik tutup pada Maret 2021 lalu karena bangkrut.
Kendati demikian, para pekerja yang rata-rata bekerja lebih dari satu dekade itu tidak menerima pesangon sesuai aturan hukum Thailand.
Sebenarnya pabrik tidak hanya memasok pakaian dalam buat Victoria's Secret, tetapi juga produk di bawah naungan Sycamore Partners seperti jenama Lane Bryant dan Torrid. Namun, hanya Victoria's Secret yang berkontribusi pada pembayaran pesangon lewat perjanjian pinjaman dengan pemilik pabrik.
Dalam sebuah pernyataan, Victoria's Secret mengkonfirmasi bahwa kesepakatan sudah dicapai. Mereka menyebut telah berkomunikasi aktif dengan pemilik pabrik untuk memfasilitasi pembayaran pesangon.
12. Unilever
Unilever mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.500 karyawan secara global. Hal tersebut sejalan dengan rencana pemangkasan 15 persen jabatan senior dan 5 persen jabatan junior di perseroan.
Alan Jope, CEO Unilever menyebut perubahan akan dikonsultasikan dan pekerja pabrik tidak akan terdampak dari keputusan ini.
Jope menjelaskan pemangkasan jabatan tersebut dilakukan karena perusahaan tengah mengubah model organisasi menjadi lima grup bisnis, yakni produk kecantikan, perawatan pribadi, perawatan rumah, nutrisi, dan es krim.
"Model organisasi baru kami telah dikembangkan selama setahun terakhir dan didesain untuk menaikkan kinerja perusahaan," jelasnya lewat rilis resmi, Selasa (25/1).
Sementara itu mengutip AFP, pemangkasan karyawan dilakukan karenakan Unilever gagal mengambil alih unit perawatan kesehatan yang dimiliki oleh kelompok GlaxoSmithKline (GSK) dan Pfizer.
13. Electrolux
Produsen peralatan rumah tangga Swedia Electrolux akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.000 karyawannya.
Dilansir dari AFP, Jumat (28/10), Kepala Eksekutif Electrolux Jonas Samuelson mengatakan PHK dilakukan karena kerugian yang dialami perusahaan pada kuartal III tahun ini. Keuangan perusahaan berdarah imbas dari terganggunya rantai pasok dan kondisi pasar yang kian lemah.
Electrolux mencatat kerugian bersih mencapai 605 juta krona Swedia atau setara Rp855,54 miliar (asumsi kurs Rp 1,414 per krona) pada kuartal III 2022. Melihat hal itu, perusahaan pun mengumumkan akan memotong biaya produksi.
"Sebagian besar penghematan biaya yang ditargetkan akan direalisasikan di area bisnis Amerika Utara. Sebanyak 3.500-4.000 pekerja akan terpengaruh oleh program tersebut," ungkap Samuelson.
14. Credit Suisse
Bank asal Swiss, Credit Suisse, akan memangkas 9.000 pekerjaan pada 2025 saat perombakan besar-besaran untuk menstabilkan bank.
Mengutip CNA, Kamis (27/10), pemangkasan itu dilakukan demi mengembalikan kondisi bank yang terjebak pada kerugian besar pada kuartal III 2022, termasuk pembenahan unit perbankan investasinya, dan meningkatkan modal baru.
Bank terbesar kedua di Swiss itu meluncurkan tinjauan strategis untuk mengakhiri serangkaian skandal yang mengguncang lembaga tersebut. Rencana baru itu dimaksudkan untuk menciptakan bank yang lebih sederhana, lebih fokus, dan lebih stabil.
15. Lyft
Perusahaan transportasi online Lyft yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengumumkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 683 karyawan. Kebijakan didasari oleh meningkatnya inflasi dan kekhawatiran resesi ekonomi.
"Kami tahu hari ini akan sulit. Kami menghadapi kemungkinan resesi di tahun depan dan biaya asuransi rideshare (asuransi untuk pengemudi) naik," ungkap pimpinan Lyft dalam memo untuk staf, dikutip dari CNN Business, Jumat (4/11).
16. Philips
Philips akan memutuskan hubungan kerja (PHK) terhadap 5 persen tenaga kerjanya atau sekitar 4.000 pekerjaan buntut penarikan ventilator dan peralatan medisnya dari pasaran.
Pasalnya, perusahaan yang bermarkas di Belanda ini mencatat kerugian sekitar 30 miliar euro sejak insiden penarikan 5,5 juta ventilator dari pasaran pada Juni 2021 lalu.
Sebanyak 4.000 pekerjaan yang akan dipangkas sebagai upaya perusahaan untuk merampingkan organisasinya. PHK ini akan terdampak pada pekerja Philips di seluruh negara operasional.
Ini (kebijakan PHK) merupakan keputusan yang sulit. Tetapi, perlu untuk segera diambil. Kami akan mengurangi tenaga kerja sekitar 4.000 pekerjaan secara global. Dan hal ini bukan lah hal yang enteng," terang CEO baru Philips Roy Jakobs, Senin (24/10), dikutip dari Reuters.
Philips tercatat mempekerjakan 78.000 orang pada tahun lalu di seluruh dunia. Sekitar 5 persen di antaranya akan menerima pil pahit, yaitu PHK.
17. Morgan Stanley
Morgan Stanley dilaporkan siap memutus hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawannya mulai beberapa pekan mendatang. Keputusan PHK ini imbas kenaikan inflasi dan lesunya kondisi ekonomi.
Mengutip Reuters, Jumat (4/11), PHK di Morgan Stanley akan terjadi di tim pasar modal untuk kawasan Hong Kong dan China Daratan.
Sedangkan sebagian besar lain berasal dari tim yang berfokus pada bisnis China, baik di dalam maupun luar negeri.
18. Meta
Perusahaan induk Facebook, Meta Platforms Inc, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal mulai pekan ini. Rencana PHK berdampak pada ribuan karyawan.
Kabar PHK dilaporkan bakal diumumkan mulai Rabu (9/11). Mengutip Reuters, Senin (7/11), prospek mengecewakan Meta datang ketika perusahaan harus berpacu dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi global serta bersaing melawan TikTok.
[Gambas:Video CNN]