Berapa Uang Tambang Kaltim di Tengah Pengakuan Ismail Bolong?

CNN Indonesia
Senin, 07 Nov 2022 15:35 WIB
Pensiunan polisi di Kaltim bernama Ismail Bolong membuat pengakuan pernah menyetor uang Rp6 miliar dari bisnis tambang ilegal ke petinggi Polri.
Pensiunan polisi di Kaltim bernama Ismail Bolong membuat pengakuan pernah menyetor uang Rp6 miliar dari bisnis tambang ilegal ke petinggi Polri. Ilustrasi tambang ilegal. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman).
Jakarta, CNN Indonesia --

Masyarakat Indonesia belakangan ini dikagetkan oleh beberapa kasus dugaan kriminal yang dilakukan oleh petinggi Polri. Salah satu yang teranyar adalah pengakuan seorang pensiunan polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Ismail Bolong

Dia pernah bertugas di Satuan Intelijen Keamanan (Satintelkam) Polresta Samarinda, Kalimantan Timur. Beberapa waktu lalu ia membuat pengakuan pernah menyetor uang Rp6 miliar yang didapat dari bisnis tambang ilegal kepada Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.

Pengakuan Ismail terekam lewat sebuah video. Dalam video itu, mantan anggota Polresta Samarinda itu mengaku sudah tiga kali menyerahkan uang kepada Agus dari hasil kegiatan tambang ilegal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait kegiatan yang saya laksanakan, saya telah berkoordinasi dengan Bapak Kabareskrim, Komjen Pol Agus Andrianto dengan memberikan uang sebanyak tiga kali," kata Ismail dalam video tersebut.

Ismail bilang uang itu ia serahkan kepada Agus sepanjang September hingga November 2021 atau saat dirinya masih bertugas di Polresta Samarinda, masing-masing sebanyak Rp2 miliar.

Selain sebagai anggota Polri, Ismail mengaku kala itu ia bekerja sampingan sebagai pengepul batu bara ilegal di daerah Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Dari kegiatan itu, dia bisa meraup keuntungan Rp5 miliar-Rp10 miliar.

[Gambas:Video CNN]

Lalu seberapa besar sebenarnya perputaran uang bisnis tambang di Kaltim sehingga untuk melaksanakan bisnis tambang ilegal saja, ia membuat pengakuan seperti itu?

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, sektor tambang dan penggalian memang memiliki peran besar bagi ekonomi di daerah tersebut. Pada 2016, kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di wilayah Kalimantan Timur mencapai Rp219,76 triliun atau 43,19 persen.

Pada 2020, kontribusinya mencapai Rp251, 60 triliun atau 41,43 persen. Pada 2021, kontribusinya mencapai Rp227,95 triliun. Sedangkan sampai dengan kuartal II 2022 kemarin, kontribusinya Rp124,22 triliun. 

Sumbangan itu diberikan oleh pertambangan minyak, gas, panas bumi, batu bara, lignit, bijih logam dan pertambangan lainnya. Kontribusi itu juga belum memperhitungkan keberadaan tambang ilegal yang diakui oleh Ismail Bolong.

(agt/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER