Harga Minyak Merangkak ke US$86 per Barel Imbas Pelemahan Dolar AS

CNN Indonesia
Jumat, 11 Nov 2022 06:40 WIB
Harga minyak naik sekitar satu persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), didorong pelemahan dolar AS dan data inflasi AS yang lebih rendah.
Harga minyak naik sekitar satu persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), didorong pelemahan dolar AS dan data inflasi AS yang lebih rendah. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak naik sekitar satu persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Kenaikan ini didorong pelemahan dolar AS dan data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan.

Setelah tiga hari menurun, harga minyak mentah berjangka menguat usai data inflasi mendukung harapan investor bahwa The Fed akan meredam kenaikan suku bunga yang agresif sehingga mendukung permintaan minyak.

Mengutip Antara, Jumat (11/11), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember naik 64 sen atau hampir 0,8 persen menjadi US$86,47 per barel di New York Mercantile Exchange.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari terangkat US$1,02 atau 1,1 persen ke level US$93,67 per barel di London ICE Futures Exchange.

"(Data Indeks Harga Konsumen) bisa menjadi titik balik yang didambakan investor. Masih ada banyak rasa sakit di depan tetapi segalanya tiba-tiba terlihat sedikit lebih positif," kata Analis Pasar Senior OANDA Craig Erlam.

Di lain sisi, indeks dolar yang jatuh lebih dari 2 persen karena data ekonomi yang cerah juga memikat investor menjauh dari mata uang safe-haven dolar menuju aset-aset berisiko termasuk minyak.

Pedagang juga terus mengamati data persediaan bahan bakar AS mingguan. Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu (9/11) bahwa persediaan minyak mentah komersial negara itu meningkat 3,9 juta barel selama pekan yang berakhir pada 4 November.

Menurut EIA, total stok bensin motor turun 0,9 juta barel dari minggu lalu. Sementara, persediaan bahan bakar sulingan turun 0,5 juta barel.

[Gambas:Video CNN]



(skt/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER