Ia mengaku bunga awal yang dibebankan memang flat sebelum terjadi perubahan besaran cicilan dalam setahun terakhir. Tetapi, ia tidak bisa memastikan besaran bunga flat di awal hingga bunga yang dibebankan saat ini.
Kukuh mengaku istrinya yang lebih paham soal detail besaran bunga KPR tersebut. Terlepas dari itu, ia mengaku seharusnya ada pemberitahuan jika memang diberlakukan kenaikan suku bunga KPR.
"Menurut saya ini merugikan, semestinya harus ada pemberitahuan. Pihak bank atau instansi yang terkait harusnya mempermudah orang untuk memiliki rumah agar tidak ada lagi orang-orang yang tidur di jalanan," ungkap Kukuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Suku Bunga BI Naik, Warga +62 Harus Investasi Apa? |
Sementara itu, Audry yang mengambil KPR dengan tenor 25 tahun di salah satu bank BUMN juga mengaku sudah khawatir dengan kenaikan suku bunga BI meskipun ini baru tahun keduanya mengangsur.
"Karena saya masih masuk di tahun kedua, masih bunga flat, alhamdulillah belum ada keluhan. Cuma udah deg-degan banget, karena tetangga saya KPR di bank yang sama juga sudah sampai 13 persen kalau gak salah (bunga floating)," terang dia.
"Jadi sekarang mulai nabung nambahin uang di rekening KPR, jadi nanti pas masuk ke tahun floating sudah ada uang jaga-jaga. Jadi nggak terlalu berat," katanya.
Ia menjelaskan untuk dua tahun pertama suku bunga KPR di BNI flat 4,75 persen. Setelah itu pada bulan ke-25 hingga 36 atau di tahun ketiga naik menjadi 6,75 persen. Selepas tiga tahun pertama, Audry harus menanggung suku bunga floating.