Daftar 8 Penyakit yang Kuras Isi Dompet BPJS Kesehatan

CNN Indonesia
Kamis, 24 Nov 2022 13:54 WIB
BPJS Kesehatan menyebut ada delapan penyakit yang klaim biaya pengobatannya menguras isi dompet mereka; jantung hingga stroke. Klaimnya mencapai Rp61 triliun.
BPJS Kesehatan menyebut delapan penyakit yang klaim biaya pengobatannya menguras isi dompet mereka mencakup jantung, kanker, stroke dan gagal ginjal. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra).

5. Thalassemia

Thalassemia menghabiskan 2,89 persen alias Rp1,77 triliun dana BPJS Kesehatan. Berbeda dengan 4 penyakit sebelumnya, thalassemia mencatat tren kenaikan kasus dari tahun ke tahun.

Pada 2019 tercatat ada 253.989 klaim kasus thalassemia dengan biaya Rp590 miliar. Tahun berikutnya meningkat menjadi 258.275 dan menghabiskan Rp581 miliar. Puncaknya terjadi pada 2021, di mana dana Rp604 miliar dihabiskan untuk pembiayaan 281.577 kasus thalassemia.

6. Haemophilia atau Hemofilia

Haemophilia atau hemofilia adalah kelainan pembekuan darah. Penyakit ini menguras 2,50 persen dana BPJS Kesehatan atau sebesar Rp1,53 triliun. Mirip dengan thalassemia, tren kasus hemofilia meningkat setiap tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya ada 79.312 kasus hemofilia yang menghabiskan Rp455 miliar dana BPJS Kesehatan pada 2019. Kasus ini kemudian naik menjadi 83.019 pada tahun berikutnya dengan pembiayaan sebesar Rp491 miliar. Pada 2021, BPJS Kesehatan harus mengeluarkan Rp590 miliar untuk menangani klaim 98.225 penyakit hemofilia.

7. Leukemia

BPJS Kesehatan menghabiskan Rp1,2 triliun atau 1,95 persen dana untuk menangani klaim kasus leukemia alias kanker darah. Namun, penyakit ini mencatat penurunan dari tahun ke tahun.

Kasus leukemia ada 151.105 pada 2019 dengan biaya yang dihabiskan Rp436 miliar. Biaya untuk tahun berikutnya menurun ke Rp399 miliar dibarengi dengan penurunan kasus ke 140.221. Lalu, pada 2021 tercatat ada 137.749 kasus yang menguras Rp364 miliar dana BPJS Kesehatan.

8. Sirosis Hepatitis

Terakhir, ada penyakit sirosis hepatitis yang menyedot 1,46 persen dana BPJS Kesehatan atau sebesar Rp898 miliar sejak 2019. Kendati, klaim penyakit ini terus mengalami penurunan.

Semula, BPJS Kesehatan menggelontorkan Rp368 miliar untuk membiayai 205.992 kasus sirosis hepatitis. Jumlah tersebut turun pada 2020 menjadi Rp291 miliar untuk 128.368 kasus. Tahun berikutnya, ada 160.152 kasus dengan pembiayaan Rp238 miliar.



(skt/agt)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER