ANALISIS

Kawal Janji Manis KTT G20 Agar Terealisasi

Mochammad Ryan Hidayatullah | CNN Indonesia
Kamis, 17 Nov 2022 07:11 WIB
Pengamat mengingatkan untuk terus mengawal hasil KTT G20 agar terealisasi dan tidak hanya menjadi sekadar komitmen hitam di atas putih.
Pengamat mengingatkan untuk terus mengawal hasil KTT G20 agar terealisasi dan tidak hanya menjadi sekadar komitmen hitam di atas putih. Ilustrasi. (IStockphoto/Vector).

Tauhid juga mengatakan hasil dari G20 cukup sebanding dengan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menghelat KTT G20. Tercatat pemerintah mengucurkan Rp526,54 miliar untuk mempercantik kawasan Nusa Dua dan fasilitas lainnya dalam rangka hajatan tersebut.

Pasalnya, KTT G20 juga akan menghasilkan multiplier effect bagi ekonomi Indonesia. Namun, yang akan lebih menikmati itu adalah masyarakat Bali.

Tim peneliti Indef, kata Tauhid, menghitung multiplier effect bagi perekonomian RI mencapai sekitar Rp6 triliun, lebih kecil dari perhitungan pemerintah yakni Rp7,4 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ia lagi-lagi mengatakan bahwa manfaat ini tidak akan dirasakan dalam jangka pendek.

"Kita tidak bisa berharap dia (multiplier effect ekonomi) langsung berdampak besar pada ekonomi Indonesia," ujarnya.

Tak Hanya Sekadar Komitmen

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kebijakan ekonomi yang telah dihasilkan dalam KTT G20 tidak boleh hanya sekadar komitmen, tapi harus dilaksanakan dan terus dikawal.

Ia menilai kebijakan yang telah disepakati memang cukup baik. Namun, hal itu tidak berarti jika dalam pelaksanaan tidak didukung oleh seluruh anggota.

"Tentunya tadi meskipun tidak ada hal yang mengikat, tapi dari komitmen tadi yang sudah dirilis, harapannya ini bisa dilaksanakan oleh seluruh anggota G20," imbuh Josua.

Ia menyebut komitmen dari negara-negara G20 penting karena forum ini mewakili dua per tiga ekonomi dunia. Artinya, jika G20 bisa berkontribusi, efeknya bisa dirasakan tidak hanya bagi Indonesia, tapi ekonomi global.

Josua juga menilai KTT G20 yang dilaksanakan di Bali ini bisa memberikan dampak tidak langsung bagi Indonesia berupa peluang investasi dari luar negeri. Hal ini pun telah terbukti dari komitmen AS, China, hingga Jepang yang akan berinvestasi.

Kendati demikian, ia yakin investasi dari luar akan meningkat mengingat Indonesia mampu menyelenggarakan KTT dengan sukses.

"Ini berarti ada kepercayaan juga dari anggota G20 yang lainnya untuk berinvestasi di Indonesia," sambung Josua.

Ia menambahkan kesepakatan ekonomi dalam KTT G20 harus terus dikawal dan dibarengi dengan komunikasi yang berkelanjutan melalui beberapa pertemuan bilateral dari negara anggota.

Josua melihat peningkatan investasi bisa menjadi hal yang paling konkrit dari KTT G20, terutama investasi di sektor manufaktur dan pertanian.

Dengan meningkatnya investasi di sektor tersebut, mesin penggerak ekonomi Indonesia akan tetap berjalan.

"Kalau kita bisa menarik investasi khususnya pada sektor-sektor produktif, artinya ini bisa menjadi pengungkit agar dampak scarring effect dari pandemi itu bisa kita atasi dengan lebih baik," ujarnya.

Josua juga optimis jika investasi di sektor tersebut meningkat, pertumbuhan ekonomi juga bisa naik ke level 7 persen.

Terkait, biaya yang dikeluarkan pemerintah Indonesia untuk menghelat G20, ia mengatakan hasilnya bisa dilihat dalam jangka panjang.

Menurutnya, Indonesia bisa diapresiasi oleh semua pemimpin negara-negara G20 dan luar G20 berkat pelaksanaan KTT yang sukses dan aman.

Ia menilai pariwisata Bali juga akan mulai digandrungi. Dengan begitu ekonomi di sana bisa kembali bangkit setelah dihantam pandemi covid-19.

Selain itu, manfaat lain yang didapat RI adalah komitmen investasi yang terjadi disela-sela rangkaian G20.

"Minat investasi tinggi di Indonesia tentu ini akan sangat bermanfaat untuk pembangunan kita dalam jangka menengah-panjang," tandasnya.



(sfr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER