Nilai tukar rupiah bertengger di Rp 15.665 per dolar AS pada Kamis (24/11) sore. Mata uang Garuda menguat 21,5 poin atau 0,14 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.647 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat. Tercatat dolar Singapura menguat 0,16 persen, yuan China menguat 0,20 persen, dan yen Jepang naik 0,48 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, ringgit Malaysia menguat 1,77 persen, won Korea Selatan menguat 1,76 persen, peso Filipina menguat 0,32 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,08 persen.
Sementara, mata uang negara maju bergerak variatif. Poundsterling Inggris menguat 0,11 persen, franc Swiss melemah 0,07 persen, euro Eropa menguat 0,09 persen, dolar Kanada melemah 0,02 persen, dan dolar Australia menguat 0,16 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assualbi mengatakan dolar AS melemah hari ini karena investor bertaruh pada aset berisiko.
"Dolar AS melemah secara luas melemah karena investor, mendorong prospek laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari Federal Reserve, bertaruh pada aset berisiko," kata Ibrahim dalam riset hariannya.
Untuk perdagangan besok, ia memperkirakan rupiah dibuka fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.640-Rp15.690 per dolar AS.