Sri Mulyani Wanti-wanti Era Suku Bunga Tinggi: Modal Asing Keluar

CNN Indonesia
Jumat, 02 Des 2022 13:29 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani mewanti-wanti era suku bunga tinggi akan membuat modal asing keluar (capital outflow). Menteri Keuangan Sri Mulyani mewanti-wanti era suku bunga tinggi akan membuat modal asing keluar (capital outflow). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mewanti-wanti era suku bunga tinggi atau kebijakan moneter ketat bakal berlanjut hingga tahun depan.

Kondisi ini akan berdampak pada pasar keuangan Indonesia, terutama dari sisi Surat Berharga Negara (SBN).

Menurutnya, kenaikan suku bunga masih akan terjadi setidaknya hingga pertengahan tahun depan. Hal ini dilakukan oleh banyak bank sentral untuk menekan laju inflasi.

"Interest rate (suku bunga) yang tinggi ini berarti dampak ke ekonomi maju akan terasa sepanjang 2023. Dampaknya ke Indonesia kalau interest rate high, terjadi capital outflow. Ini yang sekarang sudah kita rasakan," tutur Ani, panggilan akrabnya, dalam CEO Forum di Istana Negara, Jumat (2/12).

Dia menjelaskan saat terjadi capital outflow atau asing membawa dananya keluar Indonesia, maka imbal hasil SBN akan kembali naik. Kenaikan imbal hasil dilakukan untuk membuat investor tertarik untuk kembali menanamkan uangnya di dalam negeri.

Bila imbal hasil naik, maka dampaknya harus ditanggung oleh fiskal dengan membayar bunga lebih tinggi. Sehingga, kenaikan suku bunga dan inflasi betul-betul harus dimitigasi dampaknya, agar tidak menimbulkan shock terhadap APBN.

Dalam hal ini, ia mengatakan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk mensinkronkan kebijakan yang bakal ditempuh. Sebab, tidak bisa hanya kebijakan moneter atau fiskal saja yang bekerja.

"Nah, ini Bank Indonesia harus adjust (menyesuaikan) dampaknya ke ekonomi tahun depan, seberapa resilience (tangguh) investasi kita tetap bertahap dalam kondisi kecenderungan suku bunga lebih tinggi dari tahun ini. Ini yang terus kami lihat," jelasnya.

Bendahara negara ini mengatakan tidak mau salah mengambil langkah tanpa koordinasi dengan lembaga lainnya, karena bisa menghancurkan perekonomian negara. Hal ini pernah terjadi di Inggris.

"Kita perlu disiplin fiskal. Saat market sekarang turbulence, kalau kita nggak disiplin fiskal, confident (kepercayaan) bisa runtuh. Anda lihat di Inggris, salah fiskal posisi even ekonomi sekuat Inggris juga nge-gelempang," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/bir)
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER