Rekor Baru, 'TKI' India Transfer Rp1.500 T Sepanjang 2022

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Des 2022 06:00 WIB
Bank Dunia menyebut 'TKI' atau buruh migran India berhasil mengirimkan uang Rp1.50 triliun ke kampung halaman sepanjang tahun ini. Jumlah itu merupakan rekor.
Bank Dunia menyebut 'TKI' atau buruh migran India berhasil mengirimkan uang Rp1.50 triliun ke kampung halaman sepanjang tahun ini. Jumlah itu merupakan rekor. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Dunia mencatat remitansi atau kiriman uang buruh migran India mencapai lebih dari US$100 miliar setara Rp1.500 triliun (asumsi kurs Rp15.433) sepanjang 2022. Angka ini menjadi rekor pertama kali bagi catatan remitansi satu negara.

Pengiriman uang dari pekerja migran pada keluarga di kampung halaman merupakan sumber pendapatan penting bagi rumah tangga miskin di negara berkembang. Tak hanya berkontribusi mengurangi kemiskinan di negara berkembang, tetapi kiriman uang itu juga berpengaruh pada tingkat pendaftaran sekolah yang lebih tinggi untuk anak-anak.

Menurut laporan Bank Dunia beberapa tahun terakhir warga negara India yang berketrampilan tinggi (high-skilled job) banyak bekerja di negara-negara berpenghasilan tinggi seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan, untuk pekerjaan berketerampilan rendah (low-skilled job), banyak bekerja ke negara Teluk seperti Arab Saudi, Kuwait dan Qatar. Sebagai gantinya, para pekerja migran ini mengirimkan lebih banyak uang ke kampung halamannya.

Pada 2021, India telah menerima transferan uang US$89,4 miliar atau Rp1.300 triliun  dari mereka. Kiriman uang itu menjadikan India sebagai penerima teratas secara global tahun lalu.

"Aliran pengiriman uang ke India ditingkatkan oleh kenaikan upah dan pasar tenaga kerja yang kuat di Amerika Serikat," dan negara-negara kaya lainnya, kata laporan Bank Dunia dilansir dari CNN, Jumat (2/12).

Meskipun angka itu terbilang besar dan rekor, namun arus pengiriman uang India diperkirakan hanya mencapai 3 persen dari PDB pada tahun ini.

Secara global, pengiriman uang ke negara berpenghasilan rendah dan menengah diperkirakan tumbuh sekitar 5 persen menjadi US$626 miliar atau Rp9.600 triliun pada tahun ini.

Selain India, negara penerima utama lainnya untuk remitansi pada 2022 adalah Meksiko, China, dan Filipina. Diperkirakan pada 2023 akan lebih menantang bagi diaspora India.

Sementara itu, 2023 diperkirakan akan menjadi momen ujian ketahanan bagi pengiriman uang dari pekerja migran kerah putih Asia Selatan di negara berpenghasilan tinggi. Pasalnya, inflasi di Amerika Serikat yang terus meningkat dan pertumbuhan global semakin lambat.

[Gambas:Video CNN]



(cfd/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER