Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka-bukaan soal rencana subsidi Rp6,5 juta untuk motor listrik. Menurutnya, subsidi bakal diprioritaskan untuk motor konversi.
"Nanti untuk (subsidi) motor listrik akan dua-duanya (beli baru dan konversi). Kalau saya pribadi ingin mendorong yang konversi duluan," kata Arifin kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (2/12).
Arifin mengatakan subsidi untuk motor listrik masih akan dirapatkan. Meski belum memastikan soal nominal subsidi tersebut, ia menegaskan penggunaan kendaraan listrik diutamakan untuk motor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, harga motor listrik masih dalam rentang kemampuan masyarakat. Oleh karena itu, Kementerian ESDM terus mendorong masyarakat agar bergairah memakai motor listrik.
Tren pembelian motor konvensional yang terus meningkat 4 persen-5 persen per tahun tidak diikuti dengan pertumbuhan luas jalan. Oleh karena itu, jalanan terus macet dan boros penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sehingga efektivitas pemakaian bahan bakar tidak tercapai.
Selain itu, Arifin mengatakan bahwa motor konvensional lebih ribet karena harus melakukan penggantian oli dan perawatan rutin lain. Sedangkan motor listrik ia klaim lebih hemat.
"Biaya untuk konversi itu kan Rp15 juta, yang paling mahal itu Rp7,5 juta baterainya. Jadi bisa gak nih baterainya dipikirkan untuk 'digendong' biar separuh harganya," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan pemerintah berencana menyubsidi pembelian kendaraan listrik tahun depan demi mendorong daya beli masyarakat.
Menurut Luhut, saat ini pemerintah tengah menyelesaikan skema subsidi sebesar Rp6,5 juta per pembelian sepeda motor listrik.
Skema subsidi serupa juga sedang disiapkan untuk pembelian mobil listrik.
"Kalau mau tukar motor ke listrik tahun depan, ya. Nanti dapat subsidi," ujar Luhut dalam forum perbankan seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (30/11).
Indonesia sendiri memiliki target setidaknya 1,2 juta kepemilikan motor listrik pada 2024. Sementara untuk mobil listrik, pemerintah menargetkan sebanyak 35 ribu unit.