Sebagai wujud peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Wali Kota Medan Bobby Nasution meluncurkan Universal Health Coverage (UHC) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB).
Bobby berharap, program berobat hanya menggunakan KTP Medan yang telah berlaku per 1 Desember 2022 kemarin itu benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran.
Bobby meluncurkan UHC JKMB bersama Dirut Utama BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti di RSUD H Bachtiar Djafar, Medan Labuhan, Senin (5/12).
Selain meluncurkan UHC JKMB, Bobby juga melakukan Soft Launching RSUD H Bachtiar Djafar. Dengan begitu per hari ini rumah sakit milik Pemkot Medan yang terletak di bagian Utara ini sudah dapat melayani masyarakat untuk berobat.
Hadir dalam acara ini, Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS David Bangun, Ketua DPRD Hasyim SE, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, Sekda Wiriya Alrahman dan Istri Alm Bachtiar Djafar Ny Rosmeini Bachtiar serta unsur Forkopimda dan segenap OPD.
Dalam sambutannya Bobby mengatakan, program UHC JKMB terealisasi berkat kerja keras dan kolaborasi jajaran Pemkot Medan dengan BPJS Kesehatan.
Menurutnya saat ini sudah 96 persen masyarakat Kota Medan tercover BPJS Kesehatan, tinggal 4 persen belum tercover BPJS. Namun setelah berlakunya program UHC JKMB 4 persen tersebut telah ditanggung oleh Pemkot Medan.
Bobby menambahkan setelah diberlakukannya UHC JKMB, banyak daerah lain mengetahui dan juga meminta kepada BPJS kesehatan agar daerahnya dapat melakukan program yang sama. Tentunya ini berdampak positif bagi BPJS Kesehatan dan secara tidak langsung Pemkot Medan berperan dalam mempromosikan BPJS kesehatan.
"Karena secara tidak langsung kami menjadi endorse, kalau boleh pak Dirut 4 persen masyarakat yang belum tercover, kita berbagi menanggungnya, minimal dapat diskon," ujar Bobby kepada Dirut BPJS Kesehatan.
"Sehingga ke depannya jumlah persentase masyarakat Kota Medan yang tercover BPJS kesehatan dapat terus meningkat," tambahnya.
Bobby mengungkapkan berdasarkan data, terdata masyarakat yang termasuk dalam peserta BPJS Kesehatan penerima upah atau Mandiri yang berpotensi mencoba program UHC JKMB, padahal mereka mampu. Setelah dicobanya dan dilayani oleh rumah sakit mereka akan dimasukan ke dalam kelas tiga dan dikunci tidak boleh naik kelas selama setahun sesuai perjanjian.
"Satu hal lagi kalau boleh pak, masa penguncian program UHC JKMB ini dapat dikurangi. Sebab dikhawatirkan akan ada masyarakat yang akan mencoba program ini padahal mampu membayar. Setelah dicoba ternyata karena kelas III mereka ingin naik kelas, namun karena dikunci setahun tidak dapat naik kelas, jadinya mereka membayar sendiri," ucap Bobby.
"Tentunya ini akan mubazir karena Pemko terus membayar tagihannya lebih baik digunakan untuk masyarakat yang membutuhkan," kata Bobby seraya berharap dua poin tersebut dapat dipertimbangkan Dirut BPJS kesehatan agar program UHC JKMB ini tepat sasaran dan tepat guna.
![]() Foto: Arsip Pemkot Medan. |
Dalam kesempatan ini Bobby juga mengingatkan kepada Dinas Kesehatan dan stakeholder yang terlibat langsung dalam program UHC JKMB ini agar dapat memperhatikan dan meningkatkan pelayanannya. Dari data yang didapat ada sekitar 41 Puskesmas dan 48 rumah sakit di kota Medan.
"Ini PR kita bersama setelah dilaunching UHC JKMB, pelayanan kesehatan harus terus diperhatikan dan ditingkatkan," kata Bobby.
Sementara itu Dirut BPJS Kesehatan, mengungkapkan setelah diresmikan program UHC JKMB, pihak rumah sakit diminta jangan membedakan pelayanan kepada peserta BPJS Kesehatan, sehingga tidak ada terjadi diskriminasi.
Dengan begitu masyarakat juga akan bangga dengan pelayanan kesehatan dalam negeri yang bagus tanpa harus berobat ke luar negeri.
"Meskipun kita sudah memiliki BPJS tetap harus menjaga kesehatan. Karena masyarakat sehat negara kuat," sebutnya.
Kemudian terkait dengan soft launching RSUD H Bachtiar Djafar, Bobby berpesan agar dapat menjadikan rumah sakit ini sesuai dengan namanya. Nama Bachtiar Djafar telah banyak berbuat baik untuk Kota Medan, untuk itu rumah sakit Pemkot Medan di kawasan Medan Utara ini dapat melayani dan menyehatkan masyarakat.
"Jangan menjadi rumah sakit yang membuat masyarakat trauma baik itu dari sisi fasilitas maupun masyarakat. Jadikan rumah sakit H Bachtiar Djafar yang dapat menyehatkan masyarakat kota Medan," Ujar Bobby.
Dengan diresmikannya RSUD H Bachtiar Djafar, istri almarhum yang mantan Wali Kota Medan Rosmeini Bachtiar Djafar mengungkapkan sangat senang dan bangga serta merasa terhormat. Apalagi dibarengi dengan diluncurkannya program UHC JKMB yang sangat baik untuk kesehatan masyarakat.
"Saya sangat bangga dan merasa terhormat rumah sakit dengan nama suami (Bachtiar Djafar) telah resmi beroperasi. Apalagi daerah rumah sakit ini memang kampung halaman bapak dan lahir di sini. Terima kasih saya ucapkan kepada Pemkot Medan dan Pak Bobby Nasution," sebutnya.
Selanjutnya launching program UHC JKMB dan soft launching RSUD H Bachtiar Djafar ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol sirine oleh Bobby bersama Dirut BPJS Kesehatan
Selain itu dilakukan penyerahan sertifikat UHC JKMB kepada Bobby Nasution. Kemudian Bobby juga menyerahkan secara simbolis kartu BPJS Kesehatan kepada peserta UHC JKMB.
(adv/adv)