Bulog-BUMN Bakal Dapat Utang Murah Demi Atasi Masalah Pangan

CNN Indonesia
Selasa, 06 Des 2022 20:38 WIB
Pemerintah akan membuat aturan supaya Bulog dan BUMN pangan seperti PT RNI Persero (ID Food) bisa mendapat utang bank berbunga murah. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah akan membuat aturan supaya Bulog dan BUMN pangan seperti PT RNI Persero (ID Food) bisa mendapat utang bank berbunga murah.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pinjaman murah tersebut dibuat dalam rangka untuk menjaga ketersediaan cadangan pangan nasional.

"Pemerintah sudah mempersiapkan melalui Menteri Keuangan di mana nilai pinjaman baik itu untuk Bulog atau ID Food itu dengan rate tertentu yang lebih rendah daripada rate pasar. Mekanismenya sedang disiapkan oleh pemerintah," kata dia seperti dikutip dari Antara, Selasa (6/12).

Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arif Prasetyo Adi sebelumnya mengungkapkan cadangan pangan di Bulog dan BUMN Pangan sedang kritis. Pernyataan ini diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Senin (5/12) lalu.

Ia menjabarkan cadangan bahan pangan yang dimiliki pemerintah saat ini hanya beras, gula pasir, daging kerbau, dan sedikit minyak goreng.

"Untuk cadangan pangan di Bulog dan BUMN pangan ini memang saat ini kita hanya punya beras, gula pasir, daging kerbau, ya sedikit di minyak goreng," ujar Arif secara daring.

Secara rinci, beras yang dimiliki pemerintah adalah 515.119 ton. Padahal, kebutuhan bulanan nasional beras mencapai 2,5 juta ton. Artinya, pemerintah hanya memiliki cadangan sebesar 21 persen dari kebutuhan nasional.

Sedangkan untuk gula pasir, pemerintah lewat Bulog, ID Food, dan PTPN memiliki total stok 393.141 ton dari kebutuhan bulanan nasional sebesar 268.241 ton. Jumlah ini surplus atau mencapai 147 persen dari kebutuhan.

Terkait ancaman krisis pasokan pangan di Bulog dan BUMN pangan itu, Airlangga mengatakan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar Selasa (6/12) ini, Presiden Jokowi memerintahkan jajaran menteri dan kepala lembaga agar meningkatkan ketersediaan cadangan nasional untuk seluruh komoditas, tidak hanya beras.

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kondisi perekonomian pada 2023 yang diperkirakan masih dibayangi ketidakpastian akibat potensi krisis pangan, krisis keuangan, dan penurunan ekspor.

"Untuk peningkatan cadangan nasional tentu harus diperhatikan seluruh komoditas baik itu beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, daging sapi, ayam ras, telur, gula konsumsi, minyak goreng, dan juga cabai rawit," kata Airlangga.



(agt/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK