Kementerian BUMN membeberkan rencana penawaran umum perdana saham (IPO) empat anak BUMN pada 2023 mendatang.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengungkapkan tahun depan ada empat perusahaan pelat merah yang akan IPO.
Rinciannya, IPO PT Pertamina Geothermal Energy(PGE) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk meningkatkan ketahanan energi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, IPO Palm Co dan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) untuk mendukung ketahanan pangan.
"Atas dasar rencana strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan energi kita, ada empat rencana BUMN dan anak usaha BUMN yang kita lakukan penawaran ke publik," ujar Pahala Mansury dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, seperti dikutip dari Antara, Rabu (7/12).
Dari sisi energi, Kementerian BUMN berupaya meningkatkan cadangan migas nasional, meningkatkan bauran energi baru terbarukan, seiring dukungan untuk mengurangi emisi karbon.
Kemudian, dari ketahanan pangan, IPO anak usaha BUMN berupaya melanjutkan hilirisasi industri kimia dan peningkatan tingkat ketersediaan pupuk guna mendongkrak produktivitas pertanian.
Hilirisasi industri sawit juga dilakukan karena masih minimnya CPOuntuk produksi minyak goreng BUMN.
"Kami harap hilirisasi industri kelapa sawit termasuk pengembangan industri minyak goreng, serta penambahan kapasitas biosolar melalui produksi [campuran biosolar] POME dan FAME diproduksi Palm Co," ujarnya.
Berikut rincian IPO empat anak BUMN:
1. Pertamina Geothermal Energy(PGE) merupakan salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar di dunia berdasarkan total kapasitas terpasang yang mencapai 672 megawatt.
Perusahaan sedang menyampaikan usulan rentang harga IPO kepada OJK. Berdasarkan laporan keuangan per 2021 pendapatan PGE mencapai US$369 juta dengan EBITDA margin 78,7 persen.
2. Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan subholding upstream PT Pertamina (Persero) yang memiliki produksi dan eksplorasi migas terbesar di Indonesia dan menjadi kontributor pendapatan terbesar bagi Pertamina.
IPO PHE diharapkan dapat membantu mendorong nilai perusahaan Pertamina mencapai US$100 miliar pada 2024.PHE mencatat pendapatan US$11,7 miliar dengan EBITDA US$3 miliar. Adapun rencana belanja modal perusahaan setiap tahun berkisar Rp60 triliun-Rp90 triliun.
3. Palm Co merupakan subholding bidang sawit milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
Saat ini Kementerian BUMN masih menyelesaikan penggabungan beberapa anak usaha produsen kelapa sawit di bawah entitas Palm Co. Targetnya, peraturan pemerintah (PP) terkait penggabungan selesai pada akhir tahun ini.
Lalu, rencana IPO Palm Co diharapkan mulai dilakukan pada kuartal II 2023 dan tercatat di pasar modal pada kuartal III 2023.
4. Pupuk Kaltim merupakan anak usaha Pupuk Indonesia. Saat ini, perusahaan memiliki kapasitas terpasang 6,5 juta ton per tahun dari total kapasitas Pupuk Indonesia 21,1 juta ton per tahun.
Rencananya, hasil IPO Pupuk Kaltim untuk meningkatkan kapasitas ekspansi pengembangan pabrik urea di Papua dan Papua Barat, juga pengembangan pupuk Amorea di kawasan Maluku, dan akselerasi industri kimia.