China dan Arab Saudi meneken 34 kesepakatan investasi pada Rabu (7/12) waktu setempat. Kesepakatan itu dilakukan saat Xi Jinping berkunjung ke Arab Saudi.
Mengutip Reuters, kesepakatan tersebut meliputi sektor energi hijau, teknologi informasi, layanan cloud, transportasi, konstruksi, dan sektor lainnya.
Kendati, tidak disebutkan secara jelas berapa nilai dari kesepakatan 34 investasi tersebut. Hanya saja, dua negara itu disinyalir akan menandatangani perjanjian senilai US$30 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan pihaknya akan tetap menjadi mitra energi terpercaya dan dapat diandalkan untuk China.
Kedua negara itu juga akan meningkatkan kerja sama dalam rantai pasokan energi dengan mendirikan pusat regional di Arab Saudi untuk pabrik-pabrik China.
Sebelumnya, Xi Jinping terbang ke Arab Saudi untuk bertemu Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS).
Menurut media pemerintah China dan Saudi, Xi akan berada di Saudi selama tiga hari. Sejumlah pihak menuturkan fokus kunjungan Xi kali ini adalah meningkatkan kerja sama di sektor energi.
China adalah pembeli terbesar minyak Saudi sejak 2016. Beijing dan Riyadh tampaknya ingin memperluas kerja sama mereka dalam hal energi dan ekonomi pasca pandemi covid-19 di tengah ancaman krisis dan inflasi saat ini.
Selain pemimpin Saudi, Xi juga akan bertemu dengan sejumlah pemimpin negara Arab lainnya selama berada di negara kiblat Islam itu.
Lawatan Xi Jinping ke Riyadh ini menandakan hubungan China-Saudi yang kian mesra. Pertemuan Xi Jinping dengan Raja Salman dan MbS nanti pun berlangsung di tengah hubungan kedua negara dengan Amerika Serikat memburuk sehingga lawatan ini disebut bikin Negeri Paman Sam keki.