Pipa Keynotes Ditutup Usai 14 Ribu Barel Minyak Tumpahi Sungai Kansas
TC Energy Kanada menutup Pipa Keystone di Amerika Serikat setelah lebih dari 14 ribu barel minyak mentah tumpah ke sungai Kansas.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (8/12) malam dan menjadi salah satu tumpahan minyak mentah terbesar di Amerika Serikat dalam hampir satu dekade. Namun, penyebab kebocoran belum diketahui.
Melansir Reuters, Jumat (9/12), jalur Keystone 622 ribu barel per hari memiliki peran penting karena mengirimkan minyak mentah dari Alberta ke penyulingan di Midwest AS dan Pantai Teluk.
Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) mengatakan kebocoran tidak berdampak pada sumur air minum atau publik meskipun permukaan air Mill Creek terpengaruh.
TC Energy telah mengerahkan sekitar 100 orang untuk menanggulangi tumpahan tersebut, sementara EPA telah mengirimkan dua koordinator.
Administrasi Keselamatan Pipa dan Bahan Berbahaya AS (PHMSA) memerintahkan pipa untuk tetap ditutup sampai regulator mengizinkan dimulainya kembali. Selain itu, Keystone harus beroperasi pada tekanan yang lebih rendah di segmen saluran yang terpengaruh saat dihidupkan ulang.
Menurut data PHMSA, kejadian ini menjadi kebocoran minyak mentah terbesar sejak pipa Tesoro membocorkan lebih dari 20 ribu barel minyak di North Dakota pada Oktober 2013 silam.
Sementara itu PHMSA mencatat ada tujuh tumpahan Keystone sejak beroperasi pada Juni 2010. Tumpahan terbesar terjadi pada Desember 2017, ketika lebih dari 6.600 barel tumpah di Dakota Selatan, Amerika Serikat.
"Sangat meresahkan melihat begitu banyak kegagalan dan begitu banyak minyak tumpah dari pipa mana pun, tetapi ini terutama meresahkan dari pipa yang relatif baru," kata Direktur Eksekutif Pipeline Safety Trust Bill Caram dalam sebuah pernyataan.
Di sisi lain, harga minyak sempat naik karena kebocoran pipa Keystone. Namun, kenaikan itu hanya terjadi beberapa saat saja.
Pasalnya, analis mencatat bahwa Teluk AS kemungkinan memiliki persediaan yang cukup untuk menangani pemotongan jangka pendek tersebut.
"Saya cenderung berpikir bahwa sebentar lagi di sini, Anda akan melihat tajuk utama yang mengatakan Keystone akan kembali lebih cepat daripada nanti," ungkap Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger.