Investor Masih Wait and See, Rupiah Lesu ke Rp15.657 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.657 per dolar AS pada Selasa (13/12) sore. Mata uang Garuda melemah 29 poin atau 0,19 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.661 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,01 persen, baht Thailand menguat 0,23 persen, peso Filipina melemah 0,44 persen, won Korea Selatan menguat 0,36 persen, dan yuan China melemah 0,08 persen. Dolar Singapura melemah 0,04 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Senada, mata uang utama negara maju juga terpantau bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa menguat 0,07 persen, poundsterling Inggris melemah 0,07 persen, dan franc Swiss melemah 0,11 persen.
Lalu, dolar Australia menguat 0,30 persen, dan dolar Kanada menguat 0,18 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah pada penutupan perdagangan dikarenakan investor masih menunggu data inflasi AS. Sebab, itu akan menentukan kebijakan The Fed pada pertemuan akhir tahun ini.
"Investor wait and see menantikan data inflasi malam ini yang mungkin akan bisa mempengaruhi statement The Fed," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com