Di sisi lain, Konsultan Bisnis & Marketing Expert DK Consulting Djoko Kurniawan menilai tumbangnya e-commerce disebabkan karena banyak yang tidak memiliki value proposition atau nilai yang dijanjikan perusahaan untuk diberikan kepada pelanggan secara jelas, atau tidak memiliki faktor pembeda dari pemain yang sudah eksis maupun pemain baru.
"Banyak pemain e-commerce yang hanya ikut-ikutan tanpa punya visi dan misi yang jelas," katanya.
Faktor lainnya yang menyebabkan banyak e-commerce tumbang adalah karena banyak yang mendapatkan rating negatif dari customer. Tentunya hal ini akan membuat kepercayaan pasar menurun dan ujungnya tidak dipercaya oleh customer yang mengakibatkan penjualan dan jumlah customer turun secara drastis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kolaborasi yang kurang kuat dengan mitra kunci juga menyebabkan munculnya beberapa kendala pada e-commerce seperti masalah distribusi barang yang kurang baik sehingga menyebabkan pengiriman barang pesanan customer menjadi lama dan tidak sesuai dengan janji.
Di luar distribusi, faktor ketersediaan barang dari beberapa e-commerce yang kurang terkontrol mengakibatkan seringnya barang tidak tersedia yang tentu akan mengecewakan customer.
Djoko menyebut hal itu akan mudah diperbaiki ketika kondisi keuangan e-commerce sangat baik. Namun, kenyataannya saat ini masih banyak e-commerce yang tidak bisa menambah modal untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya.
"Ini semua yang menyebabkan akhirnya banyak e-commerce yang tidak mampu bersaing karena banyak kendala yang harus dibersihkan tapi modal tidak ada lagi," ujarnya
Penyebab lain tumbangnya banyak e-commerce adalah tuntutan pengembangan teknologi online yang memerlukan dana tinggi. Sedangkan pendapatan terus menurun seiring dengan gaya hidup masyarakat yang ingin berbelanja ke pusat perbelanjaan.
Djoko menilai bisnis e-commerce yang paling rentan adalah yang menjual produk yang memerlukan experience ketika customer akan membeli produk. Hal ini dikarenakan customer lebih suka mencoba produk dahulu sebelum membeli. Contohnya produk fashion dan yang berhubungan dengan gaya hidup.
Sedangkan bisnis e-commerce yang masih akan sustain yaitu yang menjual produk tanpa perlu customer mencobanya. Contohnya produk kebutuhan sehari-hari yang pembeliannya sering serta berulang.