Harga Minyak Dunia Melesat ke US$75,39 Usai Inflasi AS Melambat

CNN Indonesia
Rabu, 14 Des 2022 08:34 WIB
Harga minyak dunia melesat 3 persen ke level US$75,39 dan US$80,68 per barel usai data menunjukkan inflasi AS melambat.
Harga minyak dunia melesat 3 persen ke level US$75,39 dan US$80,68 per barel usai data menunjukkan inflasi AS melambat. (iStock/bomboman).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak dunia naik 3 persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). 

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) kini naik US$2,22 atau setara 3 persen ke posisi US$75,39 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent terangkat US$2,69 atau 3,5 persen ke level US$80,68 per barel. WTI dan Brent kompak mencatat kenaikan harian terbesar sejak 4 November.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analis menyebut kenaikan ini terjadi setelah data menunjukkan perlambatan inflasi Amerika Serikat (AS). Usai data tersebut keluar, indeks dolar jatuh pada Selasa (13/12).

Pasalnya, data menunjukkan bahwa inflasi indeks harga konsumen (IHK) AS lebih rendah dari perkiraan. Kejatuhan indeks dolar membuat harga minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya sehingga menopang harga minyak.

"Tidak ada yang benar-benar memprediksi angka itu di bawah ekspektasi. Hal positif untuk permintaan di pasar," kata Analis Mizuho Robert Yawger.

Selain itu, kenaikan juga didukung kekhawatiran pasokan, termasuk imbas penutupan pipa minyak mentah Keystone setelah kebocoran besar pekan lalu.

Yawger menanti respons The Fed terkait data IHK tersebut. Menurutnya, jeda kenaikan suku bunga bisa mendorong harga minyak lebih tinggi.

Sementara itu Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures Eli Tesfaye mengatakan minyak masih dibayangi kekhawatiran pasar soal pasokan minyak selama beberapa hari ke depan dengan kemungkinan turun ke sentimen berisiko yang lebih luas setelah rilis data inflasi.

"Ini hanya reli luas berbasis dolar. Mengingat penurunan berkelanjutan di pasar, setiap berita positif akan mengangkat minyak, tetapi masih harus dilihat apakah ini akan bertahan," katanya

Di lain sisi, para pemimpin China dilaporkan menunda pertemuan kebijakan ekonomi utama karena melonjaknya infeksi covid-19. Ini menambah kekhawatiran tentang pemulihan permintaan dari importir minyak mentah terbesar dunia tersebut.

[Gambas:Video CNN]



(skt/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER