Respons Sri Mulyani soal Neraca Dagang Surplus 30 Bulan Berturut-turut

CNN Indonesia
Kamis, 15 Des 2022 13:56 WIB
Menkeu Sri Mulyani mengklaim surplus neraca dagang RI selama 30 bulan berturut-turut tak hanya dipicu oleh kenaikan harga komoditas tapi juga hilirisasi.
Menkeu Sri Mulyani mengklaim surplus neraca dagang RI selama 30 bulan berturut-turut tak hanya dipicu oleh kenaikan harga komoditas tapi juga hilirisasi. (REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan surplus neraca perdagangan Indonesia selama 30 bulan berturut-turut bukan hanya dipicu kenaikan harga komoditas atau commodity boom.

Ia mengklaim surplus juga didorong oleh kemampuan Indonesia yang mulai mengolah bahan mentah untuk diekspor.

"Surplus perdagangan selama 30 bulan ini tidak dapat disangkal bukan hanya karena ledakan komoditas. Indonesia berkali-kali menikmati ledakan komoditas dalam sejarah kita.Tetapi surplus perdagangan ini didukung karena sebagian bahan mentah sekarang telah diproses dan memberikan nilai tambah bagi perdagangan kita," ujarnya dalam acara World Bank Indonesia Economic Prospects Report, Kamis (15/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu, Ani, sapaannya akrabnya, mengatakan pemerintah saat ini tengah mengembangkan sektor manufaktur untuk mentransformasi ekonomi Indonesia. Industri manufaktur dinilai sangat penting karena menciptakan lapangan pekerjaan formal dengan tenaga kerja yang berkualitas tinggi dan gaji yang lebih baik.

Ani menjelaskan perekonomian Indonesia saat ini masih didominasi oleh sektor informal khususnya sektor perdagangan di mana sangat sulit untuk meningkatkan kesejahteraan hanya dengan mengandalkan upah sektor perdagangan yang cenderung informal.

"Jadi manufaktur sebenarnya adalah transformasi perekonomian Indonesia. Tidak hanya nilai tambah, lebih sehat dan lebih baik, dalam hal ini untuk tenaga kerja tetapi juga untuk modal," katanya.

Ani menjelaskan ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk mengembangkan industri manufaktur. Pertama, adalah infrastruktur karena manufaktur tidak mungkin akan sampai ke tempat yang kekurangan air, kekurangan listrik, kekurangan jalan, kekurangan pelabuhan, dan kekurangan konektivitas. Maka dari itu, pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur.

Kedua, reformasi kebijakan dan reformasi birokrasi. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif.

"Itu sebabnya kami mengesahkan omnibus law tentang penciptaan lapangan kerja. Itu sebabnya kami mereformasi perpajakan kami. Itu sebabnya kami mereformasi sektor keuangan kami," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]



(fby/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER