Empat Pinjol Sepakat Ringankan Utang 121 Mahasiswa IPB Korban Penipuan

CNN Indonesia
Senin, 19 Des 2022 20:10 WIB
OJK mengatakan empat platform pinjol sepakat memberikan keringanan bagi para mahasiswa IPB yang menjadi korban penipuan berkedok investasi. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan empat platform pinjaman online (pinjol) sepakat memberikan keringanan bagi para mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi korban penipuan berkedok investasi.

Adapun keempat pinjol tersebut adalah Akulaku, Kredivo, Spaylater, dan Spinjam. Keempatnya memberikan keringanan kepada 121 mahasiswa dengan 197 pinjaman dan total tagihan senilai Rp650,19 juta.

"Ini tagihan tertinggi sebesar Rp16,09 juta. Itu adalah angka yang berhasil dihimpun Posko Pengaduan Satgas Waspada Investasi (SWI) yang berada di kampus IPB sampai 23 November 2022 lalu," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK Ogi Prastomiyono dalam konferensi pers, Senin (19/12).

Adapun keringanan yang diberikan oleh Akulaku tercatat kepada 31 mahasiswa dengan outstanding sebesar Rp66,17 juta. Kemudian, Kredivo memberikan keringanan kepada 74 mahasiswa dengan nilai outstanding sebesar Rp240,55 juta.

Selanjutnya, Spaylater memberikan keringanan kepada 51 mahasiswa dengan outstanding sebesar Rp201,65 juta, serta Spinjam memberikan kepada 41 mahasiswa dengan nilai outstanding Rp141,81 juta.

"Sudah disebutkan tadi keringanan yang diberikan ada yang dihapus pokok dan bunga, bunga dan denda, ada yang direstrukturisasi. Jadi ini upaya yang dilakukan OJK bagi mahasiswa, meringankan utangnya," jelasnya.

Sementara, untuk keempat perusahaan pinjol yang terlibat, OJK sudah melakukan pendalaman terhadap dan tidak menemukan indikasi pelanggaran perlindungan konsumen dari pihak Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) kepada konsumen atau korban.

Meski demikian, OJK sudah melakukan pembinaan dan meminta kepada empat perusahaan tersebut untuk meningkatkan manajemen risiko melalui penguatan analisis data calon peminjam serta meningkatkan sistem early warning fraud detection.

Ogi juga berpesan kepada masyarakat dimanapun berada untuk lebih berhati-hati sebelum melakukan investasi.

"Ini jadi bagian penting bagi lembaga jasa keuangan dan masyarakat untuk hati-hati saat transaksi, yang paling penting mengecek terhadap hal-hal yang aneh dan tidak masuk akal sebelum berinvestasi," pungkasnya.



(ldy/dzu)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK