Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku kecewa karena merasa dikhianati oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Pasalnya, Retno lebih memilih Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketimbang dirinya. Tapi, itu hanya candaan di antara kedua sahabat tersebut.
Hal ini bermula saat pembawa acara k menyampaikan kekagumannya karena persahabatan yang begitu erat antara Sri Mulyani dan Retno saat pelaksanaan G20 bulan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, momen pelukan Retno dan Ani sempat viral saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menutup acara internasional tersebut.
"Iya, makanya tadi saya merasa dikhianati karena bu menlu bilang sigaran jiwanya, belahan jiwanya adalah pak menko. Padahal dia bestie saya. Kenapa enggak bilang saya adalah belahan jiwanya, saya agak broken heart," ujar Sri Mulyani dengan penuh canda di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (20/12).
Sri Mulyani pun menunjukan wajah cemberut dari atas panggung. Sebab, saat itu, ia memang sedang mendapat kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada panitia di sektor kesehatan G20.
"Ya sudahlah, sudah diduain sama pak menko, kan kita nggak boleh (bersaing) sama pak menko," jelasnya.
Candaan bendahara negara ini pun disambut tawa oleh peserta yang hadir di acara tersebut.
Sebelumnya, Retno memberikan testimoni terkait dengan pergelaran G20 di Bali bulan lalu. Dalam pidatonya, ia menyampaikan bahwa kerjasama dengan Airlangga berjalan sangat erat selama setahun penuh, sehingga menjadi belahan jiwanya pada waktu itu.
"Pak menko ekonomi terimakasih sudah menyelenggarakan malam apresiasi ini. Beliau selama satu tahun ini jadi belahan jiwa saya, karena menjadi sherpa. Beliau adalah ketua sherpa nomor satu, saya hanya nomor dua," kata Retno yang membuat Sri Mulyani merasa dikhianati.