Cuaca Ekstrem, Menhub Imbau Masyarakat Tak Pergi ke Luar Kota
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat menghindari cuaca ekstrem dengan tak pergi ke luar kota di masa libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) jika tidak penting.
"Saya sempat mention, seperti headline di beberapa media mainstream, bahwa cuaca itu sangat menggoda dan menantang," katanya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 dan Outlook Kegiatan 2023 di Kantor Kemenhub, Selasa (27/12).
Budi menekankan Kemenhub menaruh perhatian khusus terhadap beberapa insiden yang terjadi di masa libur Nataru imbas cuaca ekstrem, seperti di Karimunjawa hingga penutupan sementara Pelabuhan Merak dan Bakauheni.
Menurutnya, Kemenhub menyiapkan langkah antisipasi merespons cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di laut tersebut. Di lain sisi, Budi memberi imbauan agar masyarakat berlibur di dalam kota saja.
"Saya mengimbau agar, ya kalau gak penting-penting banget jangan ke luar kota, di dalam kota saja sehingga lebih aman. Dan juga Cipali dan Subang punya potensi untuk banjir," imbau Menhub.
Selain cuaca ekstrem, Budi juga mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum secara resmi menghapuskan atau menyudahi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Menhub Budi menekankan masyarakat harus selalu berhati-hati dalam melakukan kegiatan karena menghadapi dua tantangan, yakni cuaca ekstrem dan pembatasan covid-19 yang belum resmi usai.
Lihat Juga : |
"Oleh karenanya di sektor penerbangan dan kereta api kami tetap menggunakan konsep PeduliLindungi yang telah dilakukan," tegas Budi.
Sebelumnya, Pelabuhan Merak menuju Bakauheni atau sebaliknya ditutup imbas cuaca buruk pada Kamis (22/12). Lalu, aktivitas pelabuhan dibuka kembali beberapa jam setelahnya.
Ada juga insiden mobil tercebur di Dermaga 2 Pelabuhan Merak, Banten pada Jumat (23/12) malam. Mobil mini bus itu terjatuh ke laut akibat kelalaian petugas penjaga pintu Kapal Fery Shalem.
Sementara itu, lebih dari 300 wisatawan terjebak di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah. Kapal penyeberangan dari Pelabuhan Jepara terakhir merapat ke Karimunjawa pada Kamis (22/12) lalu.
Setelah itu, tak ada kapal yang bisa melakukan penyeberangan dari atau ke pulau karena cuaca buruk.
Menurut kesaksian salah satu wisatawan yang ada di sana, bahan makanan hingga bahan bakar minyak (BBM) mulai langka.
Beruntung, KM Kelimutu milik PT Pelni yang menjemput ratusan wisatawan tersebut sudah berlayar hari ini, meski diperkirakan terlambat datang imbas gelombang tinggi.
Corporate Secretary PT Pelni Opik Taufik mengatakan KM Kelimutu yang sedianya dijadwalkan tiba pukul 17.00 WIB, baru akan bersandar sekitar pukul 20.00 WIB.