RI Setujui Pengembangan Blok Gas Rp47 T di Kawasan Laut China Selatan

CNN Indonesia
Senin, 02 Jan 2023 20:00 WIB
SKK Migas menyetujui rencana pengembangan lapangan gas offshore dengan perkiraan nilai investasi US$3,07 miliar hingga produksi dimulai. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat).
Jakarta, CNN Indonesia --

SKK Migas menyetujui rencana pengembangan lapangan gas offshore di Laut China Selatan, dengan perkiraan nilai investasi US$3,07 miliar atau setara dengan Rp47,7 triliun (asumsi kurs Rp15.565 per dolar AS), hingga produksi dimulai. 

Juru Bicara SKK Migas Mohammad Kemal mengatakan lapangan Tuna, yang terletak di Laut China Selatan antara Indonesia dan Vietnam, diharapkan mencapai produksi puncak 115 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2027.

Gas alam dari lapangan Tuna yang dioperasikan oleh unit lokal Harbour Energy rencananya akan diekspor ke Vietnam mulai 2026.

Mengutip CNA, Senin (2/1), Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan selain manfaat ekonomi, pengembangan proyek tersebut akan menggarisbawahi hak maritim Indonesia.

"Akan ada aktivitas di kawasan perbatasan yang merupakan salah satu hot spot geopolitik dunia," kata Dwi dalam keterangannya.

"Angkatan Laut Indonesia juga akan ikut mengamankan proyek hulu migas sehingga secara ekonomi dan politik menjadi penegasan kedaulatan Indonesia," imbuhnya.

Sebelumnya, aktivitas energi di Laut China Selatan dalam beberapa dekade terakhir tersandera oleh perselisihan tentang negara mana yang memiliki hak berdaulat.

Pekerja Vietnam, Malaysia, dan Filipina di zona ekonomi eksklusif terganggu oleh kapal penjaga pantai atau kapal pengawas laut China.

Hal ini disebabkan lantaran China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan dengan mengutip peta sejarahnya sendiri. Negara itu mengklaim bahwa pengadilan arbitrase internasional pada 2016 memutuskan tidak memiliki dasar hukum.

Pada 2021, China mengatakan kepada Indonesia untuk menghentikan pengeboran minyak dan gas alam di wilayah maritim yang dianggap kedua negara sebagai milik mereka.



(dzu/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK