BPS mencatat inflasi 5,51 secara (year on year/yoy) pada Desember 2022. Sedangkan, inflasi bulanan terealisasi sebesar 0,66 persen.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan penyumbang inflasi Desember secara tahunan terbesar berasal dari kelompok transportasi sebesar 15,26 persen dengan andil 1,84 persen.
"Komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara on year di antaranya bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara. Diikuti beras, rokok kretek filter, telur ayam ras dan kontrak rumah," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (2/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyumbang inflasi terbesar kedua adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 5,51 persen dengan andil 5,51 persen. Selanjutnya perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,78 persen dengan andil 0,4 persen. Kemudian
Berdasarkan lokasinya, Margo mengatakan inflasi Desember secara bulanan tertinggi terjadi di Bandung sebesar 2,04 persen dan terendah di Sorong sebesar 0,01 persen.
Berdasarkan komoditasnya, andil inflasi Desember secara bulanan terbesar berasal dari kenaikan tarif air minum PAM sebesar 0,07 persen. Kemudian beras 0,07 persen , telur ayam ras 0,06 persen. Lalu, kontrak rumah sebesar 0,05 persen, daging ayam ras 0,04 persen, dan tomat 0,04 persen.
"Inflasi Desember ini merupakan inflasi musiman karena adanya peningkatan permintaan karena liburan sekolah dan perayaan Natal dan Tahun Baru," ujar Margo.