Amazon akan mem-PHK lebih dari 18 ribu karyawan sebagai dampak dari memburuknya kondisi ekonomi global belakangan ini.
CEO Amazon Andy Jassy dalam memo yang dibagikan perusahaan ke karyawan mengatakan pekerja yang terdampak kebijakan PHK tersebut, termasuk di antaranya HRD dan toko Amazon.
Informasi lengkap soal siapa saja yang terkena PHK akan disampaikan pada 18 Januari mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Perusahaan sebenarnya berhasil bertahan lama melewati fase yang menantang. Tapi sekarang ini, perusahaan tidak dalam mode ekspansi karena kondisi makin berat setiap tahun," katanya seperti dikutip dari CNN Business, Kamis (5/1).
Jassy dalam memonya juga mengatakan PHK sebenarnya pilihan sulit. Namun, para eksekutif Amazon yang bertemu baru-baru ini untuk menentukan cara 'melangsingkan' perusahaan untuk memprioritaskan kesehatan bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
Pasalnya, kata Jassy, para eksekutif menyimpulkan bahwa ekonomi tahun ini kemungkinan makin memburuk.
"Dan hasil pertemuan menyimpulkan tahun ini lebih sulit mengingat ekonomi yang tidak menentu," tambahnya.
November 2022, Jassy sebenarnya telah mengatakan bahwa pemutusan hubungan kerja di Amazon masih akan berlanjut hingga awal 2023.
Saat itu, beberapa outlet melaporkan pada musim gugur lalu bahwa Amazon telah merencanakan untuk memangkas sekitar 10 ribu karyawan.
Amazon dan perusahaan teknologi lainnya memang diketahui merekrut karyawan baru secara besar-besaran saat pandemi lalu. Hal itu mereka lakukan untuk merespons perubahan gaya hidup masyarakat di era pandemi yang makin gemar belanja di e-commerce.
Namun sekarang seiring meredanya pandemi, kebiasaan itu mulai berubah. Akibatnya, banyak perusahaan teknologi yang sempat kebal dari pandemi justru mengalami pukulan telak.
Akibatnya, mereka harus mem-PHK karyawan karena permintaan tidak seperti saat pandemi lagi.
Lihat Juga : |