
Di Tengah Kasus Venna Melinda, Sri Mulyani Ingin KDRT Disudahi

Menteri Keuangan Sri Mulyani ingin kekerasan terhadap perempuan dihentikan di tengah heboh kasus KDRT yang menimpa artis Venna Melinda.
"Isu-isu kekerasan terhadap perempuan harus ditangani dan disudahi," ujar Sri Mulyani usai bertemu dengan Komnas Perempuan yang dikutip dari Instagram pribadinya, Kamis (12/1).
Menurutnya, jumlah pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan bahkan terus naik dan mencapai 3.600 kasus sepanjang 2022. Dari jumlah aduan ini, paling banyak diterima adalah terkait dengan KDRT.
"Dari pertemuan ini saya juga belajar bahwa meningkatnya jumlah pengaduan kasus ini menandakan perempuan kini semakin memiliki kesadaran dan keberanian dalam mengungkapkan kasus kekerasan yang dialami," kata dia.
Ia melihat bahwa kekerasan seksual banyak terjadi di lingkungan kerja. Tidak hanya secara langsung, tapi juga melalui media sosial.
"Ada lagi kekerasan berbasis gender online, kasus yang sedang marak ini timbul sebagai dampak dari perkembangan teknologi dan informasi yang makin masif," imbuhnya.
Dengan begitu banyaknya celah kekerasan terhadap perempuan, makanya ia sangat menyayangkan penanganannya belum maksimal. Tercermin dari masih banyak perempuan pekerja informal, seperti pekerja rumah tangga (PRT) dan pekerja rumahan belum mendapat perlindungan.
"Hal ini tentu sangat memprihatinkan dan #APBNKita harus hadir memberikan perhatian khusus untuk mendukung penangan dan pencegahan terhadap kekerasan ini," kata dia.
Karenanya, ia mendukung gagasan program yang diusung LPDP agar dapat mengakomodasi kebutuhan akan tenaga konseling dari isu kekerasan.
Begitu juga perbaikan fasilitas seperti call center untuk pengaduan dan penanganan korban kekerasan dan fasilitas perkantoran lainnya.
Kemenkeu sendiri telah menerbitkan surat edaran mengenai zona bebas kekerasan dan pelecehan di lingkungan kerja.
Ia berharap inisiatif serupa juga dilaksanakan secara baik di instansi pemerintah maupun swasta.
"Mari bersama kita berjuang melawan dan menghentikan kekerasan terhadap perempuan," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]