PT Freeport Indonesia (PTFI) membangun smelter atau fasilitas pemurnian tembaga design single line terbesar di dunia, yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur.
Dalam peninjauan yang dilakukan pada Jumat (13/1), Direktur Utama PTFI Tony Wenas menjelaskan, single line yang dimaksud adalah penggunaan hanya satu jalur proses. Nantinya, smelter ini akan mampu mengolah sekitar 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun, atau setara 480 ribu logam tembaga.
"Smelter baru ini akan menjadi smelter tembaga design single line terbesar di dunia," kata Tony.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tony, pembangunan smelter menjadi capaian penting dalam ekosistem kendaraan listrik, karena tembaga merupakan penghantar listrik terbaik. Terlebih, berdasarkan perhitungan, smelter akan dapat memproduksi sekitar 550 ribu ton tembaga.
Tony berharap, tembaga yang dihasilkan bisa diserap oleh industri yang lebih hilir. Dengan demikian, akan ada lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di dalam negeri.
"Paling penting adalah bahwa dengan selesainya smelter ini maka akan ada produksi katoda tembaga di dalam negeri, di mana katoda tembaga itu adalah bagian penting juga dalam ekosistem electric vehicle," katanya.
PTFI sendiri menargetkan pembangunan smelter selesai pada akhir Desember 2023, yang kemudian dilanjutkan dengan pre-commissioning dan commissioning hingga akhir Mei 2024. Lalu, smelter dijadwalkan untuk mulai beroperasi.
Saat ini, fasilitas smelter PTFI didukung oleh dua pelabuhan, di mana salah satunya dikhususkan untuk operasional smelter. Dalam penyelesaian proyek ini, perkiraan investasi yang dibutuhkan adalah sebesar US$3 miliar atau setara Rp45 triliun.
(rea)