Harga minyak melesat 1 persen pada akhir perdagangan Kamis (19/1) waktu AS atau Jumat (20/1) pagi WIB.
Mengutip Reuters, Jumat (20/1), harga minyak mentah Brent berjangka naik US$1,18 atau 1,4 persen ke US$86,16 per barel.
Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 85 sen atau 1,1 persen ke US$80,33 per barel. Itu adalah level penutupan tertinggi untuk kedua kontrak harga minyak sejak 1 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis menyebut kenaikan harga itu memperpanjang reli baru-baru ini yang dipicu harapan pasar atas meningkatnya permintaan China seiring pelonggaran aturan covid di negeri tersebut.
Sementara itu berdasarkan data Joint Organization Data Initiative permintaan minyak China naik hampir 1 juta barel per hari (bph) dari bulan sebelumnya menjadi 15,41 juta bph pada November. Peningkatan itu merupakan level tertinggi sejak Februari.
Sentimen itu memberikan kekuatan bagi harga minyak untuk menguat.
"Semua jalan tampaknya mengarah kembali ke masukan yang sama; meningkatnya permintaan China. Ada banyak sentimen bullish di luar sana," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.
Sentimen yang datang dari China itu mengalahkan tekanan harga minyak yang datang dari kenaikan persediaan minyak mentah di AS selama dua minggu berturut-turut belakangan ini.