Harga daging babi di China terus turun. Bahkan, saat perayaan imlek yang menyediakan babi sebagai makanan utama, harganya tetap merosot.
Padahal, pemerintah China sudah melonggarkan kebijakan zero covid-19 sejak akhir tahun lalu.
Menurut data Kementerian Peternakan China yang dikutip dari time.com, Kamis (26/1), harga protein pokok China tersebut turun hampir 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu juga dengan permintaan akan produk ini justru anjlok jelang perayaan imlek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Menurut data dari Shanghai JC Intelligence Co, kondisi ini membuat produsen babi mengalami kerugian sekitar sepertiga sejak awal Desember.
"Konsumsi mungkin mencapai titik terendah, tetapi harga bisa jatuh lebih jauh," kata Pan Chenjun, Analis Senior Rabobank.
Mengutip CNBC Indonesia, pada akhir pekan lalu, harga daging babi turun ke US$77,83 per Lbs. Kisaran harga tersebut adalah yang terendah dalam tiga bulan terakhir.
Merujuk pada data inflasi China, harga babi turun 8,7 persen pada Desember 2022 dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini lebih tajam dibandingkan pada November 2022 yang terkoreksi 0,7 persen.
Dilansir dari Yicai Global, rata-rata harga babi jatuh ke kisaran US$2,27 per kg pada Desember 2022. Harga tersebut jatuh hampir 50 persen dibandingkan pada Oktober 2022.