
Gaji Bos Goldman Sachs Dipotong 30 Persen, tapi Masih Kantongi Rp374 M

Bos Goldman Sachs David Solomon harus terima dengan pemangkasan gajinya hingga 30 persen karena performa perusahaan yang buruk. Kendati, meski gajinya dipangkas, ia masih mengantongi US$25 juta setara dengan Rp374 miliar pada tahun lalu.
Gaji Solomon dipotong berdasarkan penilaian kinerja tahunan Goldman Sachs yang menunjukkan laba 2022 lebih lemah dibandingkan tahun sebelumnya.
Saham bank investasi AS itu juga turun lebih dari 10 persen pada tahun lalu.
Lihat Juga :Rekomendasi Saham Sektor Perbankan dan Properti Jadi Andalan Pekan Ini |
Meski penurunan saham yang dialami Goldman Sachs tidak sebesar saingannya, seperti Morgan Stanley (MS), JPMorgan Chase (JPM), dan Bank of America (BAC), perusahaan tersebut tetap masuk dalam masa-masa sulit.
Mengutip CNN Business, gaji tahunan Solomon sebesar US$2 juta sejatinya tidak berubah. Namun, performa perusahaan yang buruk membuat kompensasi variabel tahunan Solomon yang dibayarkan dalam campuran unit saham terbatas membuatnya mengalami penurunan pendapatan dari US$35 juta pada 2021 ke US$25 juta.
Meski masih mengantongi jumlah uang yang besar, Solomon harus rela melihat perusahaannya terpukul oleh perlambatan ekonomi di mana minimnya pembuatan kesepakatan.
Perusahaan melaporkan penurunan pendapatan 16 persen pada kuartal keempat dan penurunan laba hingga 66 persen awal bulan ini. Hal ini dominan disebabkan oleh kurangnya aktivitas merger dan penawaran umum perdana (IPO).
Di lain sisi, Goldman Sachs juga diterjang badai pemutusan hubungan kerja (PHK). Bloomberg melaporkan pada awal 2023 ini bahwa bank investasi AS itu akan 'membuang' sekitar 3.200 posisi di perusahaan.