
ESDM Jadi Penanggung Jawab Subsidi Konversi Motor Listrik Rp7 Juta

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ditunjuk sebagai penanggung jawab (PIC) program subsidi motor listrik konversi. Nilai subsidinya untuk konversi motor berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik sebesar Rp7 juta per motor.
Hal tersebut sudah diputuskan dalam rapat terbatas dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan.
"Insentif kendaraan listrik yang kemarin dibahas dengan Pak Menko (Luhut) adalah khusus untuk konversi motor, kendaraan roda dua," kata Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di kantornya, Selasa (31/1).
Sebagai penanggung jawab, Dadan mengatakan Kementerian ESDM yang akan mengusulkan pendanaan ke Kementerian Keuangan.
"Kami nanti akan mengelola. Targetnya kan kalau per sekarang ini 50 ribu di (kajian) 2022, angkanya (subsidi) Rp7 juta untuk setiap motor," imbuhnya.
Menurutnya, saat ini biaya untuk konversi motor listrik ada di kisaran Rp15 juta. Ia menyebut biaya mahal itu membuat sebagian pihak ragu, sehingga diberikan insentif alias subsidi sebesar Rp7 juta dari pemerintah.
"Nanti Kementerian ESDM akan mengusulkan usulan anggaran. Kemudian siapa yang bisa dapat? Usulan Kementerian ESDM, siapapun, kalau untuk motor konversi. Karena tujuan kami adalah substitusi BBM," jelasnya.
Namun, ia belum bisa merinci bagaimana mekanisme pemberian subsidi tersebut. Dadan hanya menegaskan pemberian insentif ini agar masyarakat bisa mengkonversi motor dengan lebih murah.
Pada Senin (30/1), Luhut mengadakan rapat terbatas di kantornya. Menteri ESDM Arifin Tasrif hingga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadir dalam rapat tersebut.
Ada juga Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury yang tampak mengenakan kemeja putih. Selain itu, terlihat Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin Taufik Bawazier mengenakan batik lengkap dengan tanda pengenal di saku kirinya.
(skt/pta)