Rupiah Makin Menjauh dari Level Rp15 Ribu

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.888 per dolar AS pada Kamis (2/2) pagi. Mata uang Garuda menguat 87 poin atau 0,58 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.868 per dolar AS.

Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak menguat. Peso Filipina menguat 0,18 persen, won Korea Selatan menguat 0,93 persen, yuan China menguat 0,28 persen, yen Jepang menguat 0,22 persen dan baht Thailand menguat 0,27 persen.

Dolar Singapura menguat 0,09 persen. Sedangkan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Mata uang utama negara maju juga menguat. Tercatat euro Eropa menguat 0,15 persen, poundsterling Inggris menguat 0,11 persen, dan franc Swiss menguat 0,07 persen.

Lalu, dolar Australia menguat 0,24 persen, dan dolar Kanada menguat 0,24 persen.

Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah menguat di tengah sentimen risk on atau pasar sedang optimis terhadap prospek kondisi perekonomian yang membaik, di bursa dan indeks dolar AS.

Kondisi itu dipicu oleh harapan pada kebijakan suku bunga The Fed yang lebih rendah.

"Rupiah menguat di tengah sentimen risk on di bursa dan indeks dolar AS yang turun ke level terendah sejak April 2022," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Hal ini dipicu juga oleh harapan pasar bahwa kebijakan bunga acuan The Fed akan lebih 'soft'. Harapan muncul setelah pada pernyataan di FOMC, Kepala The Fed, Powell, melihat kemajuan pada usaha mereka menurunkan inflasi.

[Gambas:Video CNN]