Laporan rahasia PBB mengungkap Korea Utara mencuri aset kripto lebih banyak pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya, alias memecahkan rekor.
Pencurian itu juga menargetkan jaringan perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan asing.
"(Korea Utara) menggunakan teknik dunia maya yang semakin canggih untuk mendapatkan akses ke jaringan digital yang terlibat dalam keuangan dunia maya, dan untuk mencuri informasi yang bernilai potensial, termasuk untuk program senjata (nuklirnya)," kata laporan itu, dikutip dari Reuters, Selasa (7/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai aset kripto yang dicuri aktor Korea Utara lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya," tambah mereka.
Korea Utara sebelumnya membantah tuduhan pencurian tersebut.
Selain PBB, kecurigaan bahwa Korea Utara telah melakukan pencurian aset kripto sebelumnya juga disampaikan pemantau Korea Selatan. Mereka memperkirakan Korea Utara mencuri kripto senilai US$630 juta pada 2022 kemarin.
Kecurigaan sama juga disampaikan sebuah perusahaan keamanan siber yang menyebut Korea Utara menghasilkan lebih dari US$1 miliar dari pencurian kripto. Sebuah perusahaan analitik blockchain yang berbasis di AS minggu lalu juga menyampaikan kesimpulan yang sama.