Nilai tukar rupiah bertengger di level Rp15.148 per dolar AS pada Selasa (7/2) sore. Mata uang Garuda melemah 93 poin atau 0,62 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.139 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,56 persen, baht Thailand menguat 0,34 persen, peso Filipina melemah 1,23 persen, won Korea Selatan melemah 0,20 persen, dan yuan China menguat 0,14 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dolar Singapura menguat 0,06 persen dan dolar Hong Kong terpantau melemah 0,03 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mayoritas mata uang utama negara maju berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa melemah 0,08 persen, poundsterling Inggris menguat 0,01 persen, dan franc Swiss menguat 0,11 persen.
Lalu, dolar Australia menguat 0,60 persen, dan dolar Kanada menguat 0,15 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah yang terus berlanjut ini sejalan dengan prediksi investor bahwa kebijakan The Fed bakal tetap agresif di awal tahun ini.
"Rupiah melemah tertekan oleh dolar AS yang kembali menguat di tengah ekspektasi The Fed yang tetap akan agresif setelah data tenaga kerja yang kuat, investor menghindari mata uang beresiko menjelang pidato Kepala The Fed Powell malam ini," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.