PT Garuda Indonesia (Persero) menjelaskan mengapa belum bisa menurunkan biaya penerbangan haji meski Kementerian Agama sudah memangkas nominal hampir seluruh komponen dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2023.
Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi mengungkapkan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VIII DPR RI, dihadiri oleh Kementerian Agama hingga Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Ade menjelaskan data Garuda saat ini masih merupakan rencana berdasarkan apa yang dilakukan dalam pelaksanaan haji tahun lalu. Namun, maskapai penerbangan tersebut belum merinci besaran angka pasti yang harus dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses tender pengadaan transportasi udara ini baru berlangsung minggu lalu di Kemenag dan masih di tahap awal. Dari angka yang tadi diajukan mungkin akan ada penurunan, tapi kami belum mendapatkan keputusan berapa banyak dan di embarkasi mana Garuda akan melaksanakan perjalanan," jelasnya di Gedung DPR RI, Rabu (8/2).
Berdasarkan rencana awal dengan kuota haji 100 persen di 2023, Ade menyebut ada 13 embarkasi dengan total jemaah 205.875. Ada dua fase, yakni pemberangkatan pada 24 Mei hingga 22 Juni dan pemulangan pada 3 Juli hingga 1 Agustus.
"Kami siap dalam proses berikutnya dengan Kemenag memberikan penjelasan, mungkin ada negosiasi harga juga di Kemenag dengan Garuda," imbuh Ade.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief yang hadir di dalam rapat tersebut memaparkan bahwa usul BPIH 2023 dipangkas dari Rp98.893.909,11 menjadi Rp96.477.955,59 alias turun sekitar Rp2.415.953,12.
Penurunan usul BPIH tersebut dilakukan setelah kunjungan panitia kerja (panja) BPIH ke Arab Saudi pada 31 Januari-1 Februari lalu. Kendati, biaya penerbangan haji masih mandek di Rp33.979.784,00.
"Dari keseluruhan kajian kami sementara ini, direct dan indirect cost, bahwa usulan (BPIH) per jemaah sebelumnya masih Rp98,8 juta kemudian menjadi Rp96,4 juta, yaitu berkurang Rp2.415.953 dan itu belum dikurangi dengan biaya maskapai," kata Hilman.