
Bursa Turki Tutup Hingga 15 Februari Akibat Gempa

Operator bursa saham Istanbul menangguhkan perdagangan hingga 15 Februari. Keputusan diambil terkait gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2).
Tak hanya itu, mereka juga menangguhkan perdagangan bursa pada Rabu (8/2).
Borsa Istanbul Turki menangguhkan perdagangan di pasar ekuitas dan derivatifnya dalam beberapa menit pembukaan setelah pemutus sirkuit di seluruh pasar menghentikan penurunan indeks utama sebesar 7 persen.
Indeks patokan negara (.XU100) turun sebanyak 16 persen dari penutupan Jumat (3/2) sebelum perdagangan Rabu (8/2) dibatalkan. Untuk penutupan pada Selasa (7/2), kerugiannya mencapai 9,9 persen.
Volume perdagangan secara signifikan juga di bawah rata-rata reguler hanya 2,24 miliar perdagangan pada Selasa, dibandingkan dengan 4,14 miliar Jumat.
"Karena peningkatan volatilitas dan pergerakan harga yang luar biasa setelah bencana gempa bumi; untuk memastikan fungsi pasar yang andal, transparan, efisien, stabil, adil dan kompetitif, Pasar Ekuitas dan Derivatif Ekuitas & Indeks di Pasar Derivatif telah ditutup," bunyi pernyataan Borsa Istanbul, dikutip Reuters, Kamis (9/2).
"Mengingat rendahnya volume transaksi yang tidak memungkinkan pembentukan harga yang efisien, semua perdagangan yang dilakukan di pasar tertutup pada 8 Februari 2023 akan dibatalkan," lanjutnya.
Dana yang diperdagangkan di bursa yang melacak kinerja indeks MSCI Turki keduanya dihargai dalam dolar, turun hampir 13 persen minggu ini dan 20 persen untuk tahun ini.
Kapitalisasi pasar indeks MSCI turun dari US$39,7 miliar pada akhir pekan lalu menjadi US$35,8 miliar pada penutupan Selasa, menurut data Refinitiv.
Sementara itu, investor domestik memulai petisi online yang menyerukan pembalikan semua perdagangan.
"Kami menyerukan pembalikan semua perdagangan yang terjadi di Borsa Istanbul pada 6 Februari 2023 dan penutupan bursa selama masa berkabung nasional," bunyi petisi yang sudah diikuti lebih dari 10 ribu tanda tangan dalam beberapa jam.
Sementara itu, jumlah korban tewas akibat gempa Turki-Suriah pada awal pekan ini bertambah menjadi lebih dari 15 ribu jiwa per Kamis (9/2) pagi waktu setempat.
Pihak berwenang dan medis Turki melaporkan sejauh ini mencatat sejauh ini ada 12.391 orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,7 pada Senin (6/2) lalu.
Sebanyak lebih dari 50 ribu orang lainnya ikut terluka di Turki dan Suriah akibat gempa paling dahsyat selama 100 tahun terakhir ini.
Jumlah korban tewas ini melampaui prediksi Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) yang memperkirakan ada 10 ribu orang meninggal dunia akibat bencana ini.
Lihat Juga : |