Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik pupuk pupuk nitrogen, phospor, dan kalium (NPK) PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Nilai investasi pabrik ini mencapai Rp1,7 triliun.
"Investasi untuk PIM ini telah keluar Rp1,7 triliun baik untuk industrinya, industri NPK-nya, maupun sarana-sarana pelabuhan utamanya," ujarnya dalam peresmian Pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda, Jumat (10/2).
Jokowi berharap keberadaan pabrik itu dapat meningkatkan suplai pupuk nasional sehingga keluhan petani bisa diatasi. Pasalnya, kebutuhan pupuk di Indonesia saat ini mencapai 13,5 juta ton, sedangkan yang baru terpenuhi 3,5 juta ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menekankan kelangkaan dan kenaikan harga pupuk adalah salah satu pemicu kenaikan harga pangan. Untuk itu, ketersediaan stok pupuk sangat penting untuk menjaga kestabilan harga pangan di tanah air.
Sayangnya, di tengah kepentingan itu, pasokan pupuk terganggu perang Rusia-Ukraina. Maklum, kedua negara itu memiliki produsen pupuk yang sangat besar.
Masalah pupuk tersebut kemudian mengganggu pertanian di seluruh negara di mana. Akibatnya, produktivitas menurun, output berkurang, hingga membuat harga pangan naik.
Di tengah kelangkaan pupuk, Jokowi pun heran ada dua pabrik pupuk di Aceh yang berhenti beroperasi yaitu PT Aceh Asean Fertilizer (AF) dan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Kedua pabrik pupuk itu, kata Jokowi, sudah tidak beroperasi sejak 2005 karena tidak adanya gas.
"Apakah kita kalau enggak cukup gas kita dari dalam negeri, apakah tidak bisa kita impor biar pabriknya ini jalan" kata Jokowi.
Maka dari itu, Jokowi meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk memastikan agar kedua pabrik pupuk itu beroperasi. Saat ini, baru pabrik PIM yang sudah berjalan. Sedangkan pabrik AF masih mengalami banyak masalah.
"Saya minta betul-betul minta komitmen Kementerian BUMN, komitmen Pupuk Indonesia, pupuk di manajemen PIM sendiri betul-betul mencari solusi mencari jalan keluar untuk urusan gas karena kuncinya ada di situ," kata Jokowi.