Spotify berencana melakukan PHK demi mengurangi biaya operasional. Dari total 9.800 karyawan, Spotify belum merinci berapa yang akan diputus kontraknya. Pada September dan Oktober 2022 lalu, perusahaan juga melakukan PHK.
Vox Media, pemilik situs web Vox dan The Verge serta New York Magazine, dan platform daringnya memangkas 7 persen dari total pekerjanya atau sekitar 130 orang dari 1.900 staf grup. Vox Media mengikuti langkah CNN, NBC, MSNBC, Buzzfeed hingga Washington Post, yang telah mengumumkan PHK di tengah kekhawatiran penurunan ekonomi.
Perusahaan induk Google, Alphabet, mem-PHK sekitar 12 ribu orang karyawan atau 6 persen dari total pekerjanya di dunia. Pengumuman disampaikan langsung oleh CEO Alphabet Sundar Pichai melalui surat kepada seluruh pegawai pertengahan Januari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raksasa e-commerce, Amazon, merumahkan 18 ribu karyawan yang tersebar di AS, Kanada, dan Kosta Rika pada Rabu (18/1) kemarin. Saham Amazon tercatat turun 1 persen hari saat berita PHK tersebar.
Microsoft kembali akan memutus hubungan kerja 11 ribu karyawannya dari berbagai divisi pada awal 2023. Sky News melaporkan Microsoft berencana memangkas sekitar 5 persen atau sekitar 11 ribu orang tenaga kerjanya, mulai dari divisi sumber daya hingga teknik.
Raksasa teknologi China, Tencent, memecat lebih dari 100 karyawan karena melanggar kebijakan perusahaan. Beberapa karyawan bahkan dilaporkan ke polisi dan dinyatakan bersalah atas penyuapan dan penggelapan dana.
Dow Jones Newswires, anak usaha News Corp yang mencakup outlet berita keuangan Wall Street Journal, Barron's dan MarketWatch, berencana melakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya. IAPE, serikat pekerja yang mewakili karyawan Dow Jones mengatakan mereka tidak mengetahui jumlah total pekerja, lokasi kerja, dan departemen dari karyawan yang terkena PHK.
Platform perdagangan sekaligus dompet mata uang kripto Coinbase mem-PHK 20 persen atau 950 karyawan dari total karyawannya. CEO Coinbase Brian Armstrong mengatakan PHK dilakukan untuk efisiensi operasional perusahaan.
Bank investasi asal Amerika Serikat, Goldman Sachs, akan memangkas jumlah karyawan atau PHK terhadap lebih dari 3.000 pekerjanya mulai 11 Januari lalu.
Mengutip Reuters, dua sumber terdekat Goldman Sachs yang mengetahui rencana PHK massal tersebut mengatakan perusahaan harus mengambil langkah ini demi bersiap menghadapi lingkungan ekonomi yang sulit di tahun mendatang.
(cfd/pta)