Rupiah Bangkit ke Rp15.166 Usai Imbal Hasil Obligasi AS Turun
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.166 per dolar AS pada Selasa (14/2) sore. Mata uang Garuda menguat 38 poin atau plus 0,25 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.168 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona hijau. Baht Thailand menguat 0,13 persen, ringgit Malaysia naik 0,19 persen, dan won Korea Selatan perkasa di 0,64 persen.
Lihat Juga : |
Penguatan juga dialami dolar Singapura naik 0,09 persen dan yen Jepang melesat 0,32 persen. Di sisi lain, rupee India minus 0,02 persen dan peso Filipina yang minus 0,16 persen. Sedangkan, Yuan China bergerak stagnan.
Mata uang negara maju juga kompak menguat. Poundsterling Inggris plus 0,10 persen, euro Eropa naik 0,07 persen, franc Swiss naik 0,17 persen, dolar Kanada naik 0,10 persen, dan dolar Australia melemah 0,09 persen.
Analis Senior DCFX Lukman Leong mengungkapkan alasan penguatan rupiah adalah imbal hasil obligasi AS yang turun.
"Rupiah menguat didukung oleh koreksi pada dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang turun. Investor umumnya masih wait and see menantikan data inflasi AS malam ini," ucapnya saat dihubungi CNNIndonesia.com.